PRODUKSI : Kades Guyangan Trucuk di lokasi penjahitan masker warganya. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Kesulitan mendapatkan masker di pendemi covid 19, menjadi persoalan tersendiri untuk Pemerintah Desa (Pemdes) Guyangan Kecamatan Trucuk Bojonegoro, terutama untuk yang menghindarkan warganya yang berjumlah 2100 jiwa dari terjangkit virus covid 19.

Menyikapi hal tersebut, Pemdes Guyangan melakukan pengadaan masker dengan menggandeng kalangan ibu rumah tangga yang dapat menjahit masker sendiri di desa yang berpinggiran dengan Sungai Bengawan Solo tersebut.

“Kami cari bahan sendiri, kami serahkan ke kalangan ibu ibu yang dapat menjahit sendiri, kemudian perbijinya kami ongkosi  lima ribu rupiah. Kemudian kami bagikan gratis ke semua warga. Kalau kami menunggu dari toko toko penjualan sudah capek mencarinya dan tidak pasti kapan adanya masker,” kata Kepala Desa Guyangan Kecamatan Trucuk Bojonegoro Aida Musthofa, Minggu (12/04/2020).

Terkait pembagian masker gratis ke warga, di Minggu pagi telah diseahkan 1500 masker dan termasuk penyemprotan disinfektan massal di seluruh pemukiman warga berjumlah 504 rumah di delapan lingkungan Rukun Tetangga (RT) dalam dua dusun. Selain itu di balai desa disiagakan tenaga medis dan rumah karantina untuk warga yang datang dari bekerja di luar daerah. Selain itu di balai desa juga disiagakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid 19.

Dalam kegiatan pembagian masker dan penyemprotan disinfektan diikutkan 70 anggota pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), personil Mapolsek dan Danramil Trucuk serta perangkat desa setempat. Termasuk Pemdes juga sudah mempersiapkan sejumlah alternatif, apabila ada warga yang mengeluh terindikasi keluhan yang mengarah ke covid 19, juga menyiapkan tenaga medis khusus yang menangani hingga rujukan ke RSUD Sosodoro Djatikusuma.

“Namun kami berihtiar agar corona ini segera berakhir dan yang kami lakukan ini untuk pencegahan semata dan garda terdepan agar terhindar dari corona adalah warga sendiri dengan mematuhi semua himbauan pemerintah. Kami terus bergerak semaksimal mungkin untuk penanganan dan pencegahan covid 19,” terang Kades.

Hal lain, yang cukup penting dihadapi adalah lonjakan arus mudik di Ramadhan mendatang ke Desa Guyangan. Menurut Babinsa Desa Guyangan Kopka Sumartono mengatakan mengingat belum ada kebijakan dari pemerintah untuk lockdown.

“Akhir pekan kemarin sudah ada tiga puluh delapan warga yang mudik ke Desa Guyangan. Kami sudah seoptimal mungkin. Dari Gugus Tugas sampai tokoh desa. Kalau pemudik datang harus lapor ke RT atau RW dan memeriksakan kesehatan. Sudah ada data by name dan by addresnya,” jelasnya.

Untuk itu pihaknya memantau warga yang baru dari luar kota. Kondisi kesehatan seperti apa dapat terpantau.

“Jadi terpantau. Mana warga yang pulang, kondisinya seperti apa, itu sudah ada. Kita melakukannya melalui pemantauan yang ketat,” terangnya saat di penjahit masker. Diantaranya Ibu Puji RT 5, Ibu Nova RT 4, ibu Yuliatin RT 5, Ibu Rusmini RT 2, Ibu Yatmok RT 8 dan Ibu Munti’ah RT 6. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry