PASURUAN | duta.co – Pelatihan Peningkatan Guru MI Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) tahun 2023 (Pokja KKG MI Kab. Pasuruan Jatim 0016) Kecamatan Kejayan, dilaksanakan di MI. Tsamrotul Afkar, Sladi Kec. Kejayan, Rabu, (4/10/2023). Acara berlangsung selama 3 hari dengan rincian tgl 4, 5 dan 11 Oktober 2023.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kab. Pasuruan, H. Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I, Ketua Pokjawas, H. Saiful Ali, S.Ag, M.Pd, Pengawas Madrasah Kec. Kejayan, iin fatimah, M.Pd, Fasilitator Daerah, Bawon Musyarofah, M.Pd, Kepala MI Tsamrotul Afkar, Nailil Afifah, S.Pd, Ketua KKG Kec. Kejayan, M. Faidi Rahman, S.Pd, Ketua KKMI Kec. Kejayan, Barus Salam, S.Pd.I, dan 22 Guru Kelas 1 dan 4 dari 11 lembaga MI.

Ketua Pokjawas, H. Saiful Ali, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan, sesuai amanah Kementerian Agama Bidang Pendidikan terkait literasi dan nomerasi ingin mengejar ketertinggalan terkait literasi dan numerasi. “Tidak semua guru kelas mendapatkan kesempatan baik ini untuk meningkatkan profesionalitas keprofesian di Kec. Kejayan MI ada 11 dan RA 30,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Kemenag Kab. Pasuruan, H. Syaikhul Hadi, S.Ag, M. Fil.I menyampaikan, Madrasah adalah lembaga pendidikan bercirikan agama yang insya Allah belum dimiliki bahkan tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan yang sifatnya umum. Madrasah bisa diibaratkan sebagai soft power dengan perjuangan yang menyisir pendidikan, Budi pekerti, akhlak dan etika yang baik dan islami.

“Kita didik anak-anak kita agar menjadi anak-anak didik yang berkualitas, Visi Misi Kemenag diantaranya mewujudkan Masyarakat yang Sholeh, moderat, cerdas dan unggul, mempunyai komitmen yang baik untuk menjadi generasi yang berkualitas. Kita fokus pada kurikulum merdeka diantara ada numerasi, yang paling penting dalam pendidikan dasar adalah adanya budaya anak-anak mempunyai budaya mental inovasi,” jelas H. Syaikhul.

H. Syaikhul melanjutkan, seperti halnya negara Swiss, yang berhasil menjadikan negara tersebut negara inovasi dengan melahirkan sikap dan pemikiran yang inovatif. Keberagaman melahirkan perbedaan, perbedaan melahirkan konflik, tapi juga perbedaan banyak melahirkan kebaikan.

“Toleransi adalah keberanian kita mengakui keberbedaan dengan melahirkan suatu kebaikan dan prestasi, bangun budaya inovatif dan networking, punya program apa di madrasah nantinya sebagai unggulan dan nilai jual Madrasah ditengah tengah masyarakat,” tutupnya. (puj)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry