SIDOARJO | duta.co – Sejak bulan Januari 2023 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo memutus kontrak kerjasama berobat untuk warga miskin ke rumah sakit swasta. Ribuan pasien membludak berobat di RSUD Sidoarjo.
Akibatnya, pelayanan di RSUD Sidoarjo kurang memuaskan pasien. Karena banyaknya pasien, warga harus rela antre berjam-jam. Baik menunggu antrean pemeriksaan maupun saat pengambilan obat.
Sebelum hari libur Nasional saat imlek ribuan pasien setiap hari di atas 1000 warga yang berobat rawat inap dan rawat jalan. Sedangkan tenaga medisnya tetap sama sebelum Sidoarjo memberlakukan melarang berobat di rumah sakit swasta.
Pasien rawat jalan mengeluh saat berobat hari Rabu (8/2) harus menunggu pengambilan obat di apotik RSUD Sidoarjo. Penyebabnya karena komputer RSUD di apotik sedang eror. Ratusan pasien rata-rata sudah lanjut usai. Sehingga petugas apotik mengumumkan kalau pengambilan obat bisa diambil Kamis (9/2).
“Saya hari ini mengambil obat ibu saya. Karena komputer apotik sedang eror kata petugas. Saya berharap pelayanan di RSUD Sidoarjo ditingkatkan. Terutama saat pelayanan pengambilan obat sering lama menunggu berjam-jam,”ujar Ny. Diah kepada Duta Masyarakat, Kamis (9/2).
Soal membludaknya pasien mengeluh pengambilan obat pasien kerap mengeluh menunggu lama berjam-jam jelang libur nasional beberapa pekan lalu ditanggapi oleh Sri Yul Humas RSUD Sidoarjo karena pasien setiap hari di atas 1300 orang.
Sri Yul membantah jika petugas obat hanya sedikit. Ia mengatakan petugas harus menyiapkan obatnya. Ia langsung mengecek sendiri ke dalam apotik. “Saking banyaknya pasien. Sehingga pasien harus menunggu lama. Sabar ya pak,”ujar Sri Yul.
Menanggapi komputer RSUD, Sri Yul mengatakan mohon maaf karena Rumah Sakit ada proses pembangunan gedung yang membutuhkan pemindahan jaringan. Dan pindahan jaringan selesai Rabu sore.
Sri Yul menambahkan bahwa RSUD Sidoarjo tidak direnovasi. Namun gedung utama yang awalnya 2 lantai dibongkar dan dibangun 7 lantai supaya tempat pelayanan memadai. (dar)
