Pameran Kesejarahan Dari Santri Mengenang Jasa Sang Kyai

481

KEDIRI|duta.co – Dalam rangkaian kegiatan penguatan Nilai Kebangsaan di Pesantren, Direktorat Sejarah, Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Ponpes Lirboyo dan Lesbumi NU menggelar Pameran Kesejarahan, berlangsung mulai besok, 2 s/d 4 Oktober 2019.

Mengusung tema Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman, Sejarah dan Tradisi Kebangsaan di Pesantren, acara bertempat di lokasi pondok ini, didukung Paguyuban Tosan Aji dan Keris Panji Joyoboyo Kediri. Sebagai bukti tidak melupakan sejarah atas keberadaan para pendiri pondok pesantren, merupakan juga para tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, dicetuskanlah acara diharapkan mampu menjadi motivasi bagi para santri.

Dijelaskan Wakil Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Timur, Agus Imam Mubarok. Bahwa terpenting bagi kita semua khususnya para santri, bahwa banyak sekali peninggalan ataupun warisan dari para ulama, yang tidak semua orang tahu.

“Bahwa acara yang mendapat dukungan Kemendikbud ini merupakan bentuk apresiasi luar biasa terhadap sosok tiga tokoh pendiri Pondok Lirboyo. Selain tidak mengecilkan bentuk perjuangan ulama besar lainnya, seperti KH. Djazuli Usman pendiri Pondok Ploso maupun KH. Mochammad Ma’ruf pendiri Pondok Kedonglo,” terang Gus Barok, sapaan akrabnya.

Sejumlah acara telah disusun oleh panitia, meski berada di lokasi pondok pesantren, namun sebenarnya acara ini terbuka untuk umum dan tidak ada pungutan biaya apapun. Acara pertama berupa Halaqoh Kebangsaan akan menghadirkan KH. Agus Sunyoto, merupakan Ketua Lesbumi PBNU dan KH. Zamawi Imron, merupakan sosok budayawan dan sastrawan.

Acara kedua, Lomba Esai Kebangsaan denagn menggunakan Bahasa Arab yang akan diikuti seluruh perwakilan pondok pesantren. “Kemudian acara ketiga, Pameran Kesejarahan. Akan dipamerkan seluruh potensi dimiliki pesantren termasuk para muassis, berjuang sekuat tenaga di masa itu mendirikan pesantren,” tuturnya.

Tentunya tak bisa dibayangkan bila tanpa disertai bukti sejarah, bagaimana Pesantren Lirboyo berdiri tahun 1910 atas perjuangan tiga tokoh, KH. Abdul Karim, KH. Marzuki dan KH. Ali Makrus.

“Beliau-beliau ini adalah tokoh yang sangat luar biasa dalam pergerakannya, di samping kyai lain yang begitu solid menjadikan memiliki ribuan santri dari penjuru Indonesia,” terangnya. Selain itu, juga akan digelar pameran kitab, pameran pusaka pesantren, pameran foto dan pemutaran film terkait dengan kegiatan di dalam pesantren. (rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry