Akhwani, SPd, MPd – Dosen FKIP

DUNIA yang hadir saat ini seolah terbagi menjadi dunia nyata dan dunia maya. Dunia anak cenderung lebih didominasi oleh dunia maya daripada dunia nyata.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah teman di dunia maya dibanding di dunia nyata. Anak lebih nyaman berselancar di dunia maya di banding berinteraksi di dunia nyata. Bahkan mereka bisa berjam-jam di depan gadget daripada main di luar rumah.

Perpindahan dari dunia maya begitu cepat. Seluruh sisi kehidupan tidak dapat lepas dari dunia maya, termasuk dunia pendidikan. Ungkapan dari Imam Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan untuk mendidik sesuai dengan zamannya sangatlah terasa. Kecakapan konvensional berpindah menuju digital. Masyarakat sudah masuk di era cyber space yang mensyaratkan literasi digital.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan bahwa tahun 2021 pengguna internet mencapai 202 juta pengguna dari 273 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya 74 persen penduduk Indonesia menggunakan intenet. Angka tersebut sangatlah besar, kemungkinan akan terus bertambah mencapai 100 persen.

Era digital telah melebur dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Hal ini terlihat ada e commerce, Cyber physical system, Artificial Intelligences, e learning, VirtualRreality, Virtual Learning, Hologram Teacher, Robotic Teacher dan lainnya.

Bagaimana dengan pendidikan? Bagaimana dengan peserta didik? kesenjangan antara digital natives dengan digital immigrant sangat terasa. Perbedaan generasi antara guru dan peserta didik tidak boleh menjadi tembok penghalang. Perlu ada sinergi untuk menjawab tantangan dunia yang telah mempengaruhi gaya hidup.

Optimalisasi Gadget Sehat

Pengguna gadget seyogyanya mampu mengotimalkan gadget yang dimiliki secara sehat. Gadget dapat digunakan secara tidak sehat ketika digunakan dengan tidak tepat seperti addictive gadged. Gadget yang sehat dalam pembelajaran setidaknya dioptimalkan untuk 4 hal, yaitu gadget digunakan untuk mengefektif dan efisienkan tugas; gadget digunakan untuk mengembangkan bakat; meningkatkan kompetensi; gadget digunakan sebagai media komunikasi.

Bagaimana cara mengoptimalkan gadget dalam pembelajan? Setidaknya ada 5 strategi yang dapat dilakukan oleh guru supaya pembelajaran yang dilakukan dapat optimal. Setiap pendidik tentu memiliki gadget. Gadget yang dimiliki merupakan barang berharga yang dapat dioptimalkan dengan tepat.

1. Video Pembelajaran

Guru dapat merancang pembelajaran dengan menampilkan video-video pembalajaran yang sudah tersedia di internet. Video yang dipilih adalah video yang berkaitan degan materi yang diajarkan. Guru dapat mengumpulkan video-video sebagai bahan pembelajaran.

2. Aplikasi Pembelajaran

Internet menyediakan beragam aplikasi pembelajaran sesuai kebutuhan terkini. Bahkan telah tersedia secara spesifik jenjang pendidikan dan mata pelajaran. Kemdikbud Ristek telah menyediakan referensi untuk belajar salahsatunya Edugame Rumah Belajar. Guru dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang telah tersedia secara gratis.

3. Media Sosial

Media sosial dapat dimanfaatkan secara bijak. Pembelajaran dapat dilakukan dengan Instagram live, Facebook Life streaming, Tiktok live, streaming Youtube dan lain sebagainya. Selain itu, media sosial dapat digunakan sebagai publikasi karya dan juga portofolio. Contoh, seorang anak memiliki bakat melukis, karya akan lebih bermakna jika diposting di media sosial daripada hanya dilipat dan ditumpuk di lemari. Dengan demikian siswa akan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Pada anak usia jenjang sekolah dasar memang belum diizinkan memiliki media sosial. Solusinya adalah menggunakan media sosial orang tua atau kakaknya.

4. Konten Edukatif

Internet saat ini mudah diakses oleh peserta didik maupun guru. Gadget yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi berupa membuat opini, tulisan, tutorial, review produk dan proyek edukatif. Opini misalnya siwa belajar berpendapat baik lisan maupun tulisan terhadap fenomena. Karya tulisan misalnya menulis dengan tema bebas sesuai keinginan siswa. Karya tutorial misalnya video tutorial sebagai sumber belajar materi sekaligus anak membuat video tutorial sederhana. Pada review produk berisi review produk-produk yang dipakai siswa. Sementara proyek edukatif digunakan sebagai pengembangan pengetahuan anak.

5. Konten Inspiratif

Pemanfaatan gadget untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada siswa. Inspirasi di dunia maya akan lebih mudah diterima dibandingkan dengan inspirasi di dunia nyata. Pengalaman inspiratif, quotes, kalimat bijak dapat dibagikan kepada siswa supaya pembelajaran lebih variatif. Guru memiliki bank konten inspiratif untuk dibagikan kepada peserta didik. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry