Gus Wachid Mu'in (kanan) dan Majalah TEMPO. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Nama Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar disebut-sebut Majalah TEMPO dalam lingkaran dugaan korupsi yang menjerat Musa Zainuddin, terpidana 9 tahun subsider Rp 500 juta, dan kini mendekam di penjara Sukamiskin.

Majalah TEMPO juga menulis headline ‘KARDUS DURIAN DI DAPUR KIAI’. Laporan (TEMPO) 9 halaman itu, seakan menyerahkan ‘bola panas’ korupsi yang tersisa dari Musa ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Banyak celah untuk mengendus kasus ini. Keluarga besar NU dan dzurriyah muassis NU, mendukung penuh keseriusan KPK.

“Ya! Beri jalan KPK. Jangan ada yang intervensi. Dan, ingat! Santri tidak akan pernah membela pelaku korupsi,” demikian disampaikan H Wachid Mu’in, dzurriyah muassis NU Almaghfurlah KH Wahab Chasbullah kepada duta.co, Selasa (22/10/2019).

Menurut Gus Wachid, korupsi telah menggerogoti, menghancurkan seluruh sendiri kehidupan. Bahkan NU, secara jamiyah telah menjadi korban operasi duit. Itulah yang terjadi di muktamar 33 NU Jombang. Sampai-sampai dalam keterangan salah satu saksi di KPK, menyebut ada duit untuk muktamar.

“Memalukan! Hari ini kita saksikan, betapa hancur jamiyah NU gara-gara duit. Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Jombang, menjadi saksi sejarah. Kini, kiai-kiai sepuh, khususnya dzurriyah muassis NU, mewanti-wanti jangan ada lagi politik uang di Muktamar 34 NU nanti,” tegasnya.

Masih menurut Gus Wachid, NU itu malati, maka, jangan seenaknya merusak NU. “Saya yakin, bahkan haqqul yakin, siapa yang merusak NU dengan duit, dia akan hancur dengan duit pula. Karena para masyayikh yang mendirikan organisasi ini dengan penuh tirakat,” pesannya.

Coment Cak Imin Disandingkan NO Coment Jazilul

Masih soal Majalah TEMPO. Gaya layout TEMPO ternyata menjadi perhatian publik. Jawaban Cak Imin dan Jazilul Fawaid (Wakil Ketua Umum PKB) yang sengaja disandingkan dalam satu halaman, 78, menyita komentar pembaca.

“Cak Imin minta ‘KE JAZILUL SAJA’, Jazilul-nya ‘NO COMMENT’. Ini menarik,” demikian komentar netizen setelah membaca TEMPO edisi 21-27 Oktober 2019.

 Tak kalah menarik, ternyata, wartawan TEMPO hanya bisa menyodorkan masing-masing 3 pertanyaan, baik ke Cak Imin maupun Jazilul.

Cak Imin misalnya, ditanya: Kami mendengar Musa Zainuddin mengatur proyek infrastruktur karena itu tugas dari partai. Kepada KPK, ia mengatakan penugasannya itu merupakan perintah langsung Ketua Umum PKB. Apa tanggapan Anda?

Mendapat pertanyaan ini, Cak Imin menjawab pendek: “Besok….” katanya.

Pertanyaan kedua: Apakah betul Anda meminta Musa mengamankan proyek jalan? Musa mengatakan duit itu sebagian untuk Anda…

Ditanya seperti ini, Cak Imin menjawab: Yuk. (Muhamin masuk lift. Ketua Fraksi PKB Cucun Achmad Syamsurizal meminta Tempo menyudahi pertanyaan.)

Terakhir, Cak Imin ditanya: Apakah betul ada kaitan kasus Musa dengan Anda?  Lalu apa jawab Cak Imin? Tetap irit. “Ke Jazuli saja…”.

Dan, tak kalah unik adalah jawaban Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum PKB. Juga tiga kali pertanyaan disodorkan, dua kali dijawab no comment.  TEMPO akhirnya menggunakan jawaban itu sebagai judul: NO COMMENT.

Satu pertanyaan yang dijawab: Apakah betul, saat pemeriksaan di KPK dua pekan lalu, Anda ditanyai tentang dana optimalisasi? Atas pertanyaan ini, Jazilul menjawab : Tanya ke sana (KPK). Jazuli, begitu tulis TEMPO, kemudian menutup pintu mobil. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry