BOJONEGORO | duta.co – Warga Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro digegerkan dengan munculnya semburan air disertai lumpur disertai bau belerang. Terdapat puluhan titik semburan, tiga diantaranya berukuran besar.

Wito, salah satu warga setempat mengatakan, hal serupa juga pernah terjadi pada tahun 2016 lalu, tepatnya di Bulan April dan sempat menghilang, namun kali ini muncul lagi.

“Ada bau belerangnya,” ucap Wito, Senin (10/4/2023).

Lokasi munculnya semburan itu berada di petak 172 lahan milik perhutani. Untuk sementara ini, semburan tersebut belum mempengaruhi volume air yang ada. Meski demikian, warga setempat tetap merasa khawatir jika tidak segera ditangani akan berdampak pada tanaman yang berada tak jauh dari titik semburan.

“Semoga lekas ditangani pihak yang berwenang,” lanjut Wito.

Sementara itu, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Irawan Darwanto menyatakan, pihaknya akan memastikan ke lapangan terlebih dahulu apakah semburan yang dimaksud itu merupakan yang sudah ada sejak 2016 atau semburan baru lagi.

“Kita cek ke lapangan dulu ya mas, nanti saya kabari lagi hasilnya,” kata Irawan.

Irawan menambahkan, lokasi semburan yang dimaksud masuk area Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukun, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gondang yang berada di bawah struktur KPH Bojonegoro.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, informasi dari Sekdes Jari, bahwa kejadian semburan lumpur itu sudah lama, yakni sejak tahun 2016.

“Untuk saat ini memang terjadi semburan lumpur yang berdekatan dengan sungai, apabila sungai meluap akan mengenangi tanaman warga,” papar Ardhian.

Ardhian juga membenarkan jika dari lubang semburan itu ada bau menyengat serta airnya panas. Namun situasi tersebut dianggap tidak membahayakan warga karena jaraknya jauh dari lokasi pemukiman.

“Keluar air panas kalo di lubang semburannya dan bau menyengat tapi jauh dari pemukiman warga sekitar 2 km,” pungkasnya. (abr)