Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM., CFP., ANZIIF (Assoc) CIP – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB)

DIMULAI kurang lebih 2000 SM pada zaman kerajaan di daratan Eropa yaitu zaman Babylonia. Kegiatannya kala itu terbatas pada kegiatan meminjamkan emas atau perak dengan tingkat suku bunga sekitar 20% per bulan. Lembaga yang melaksanakan kegiatan tersebut dinamakan Temples of Babylon.

Setelah itu sekitar tahun 560 SM, Yunani juga mendirikan lembaga semacam bank yang disebut Greek Temple. Lembaga tersebut memiliki kegiatan utama menerima simpanan dengan memungut biaya simpanan, kemudian meminjamkan kepada masyarakat dengan menganakan biaya tertentu sebagai wujud keuntungan bagi lembaga.

Setelah masa itu, mulai bermunculan banker swasta yang kegiatannya meliputi penukaran uang dan segala kegiatan lain terkait bidang keuangan.

Kegiatan perbankan ini kemudian merebak hingga ke Romawi yang pelaksanaannya mencakup aktivitas lebih luas lagi yaitu tukar-menukar uang dari berbagai negara, penerimaan deposito, pemberian kredit, hingga transfer dana/modal. Kegiatan ini terhentia kibat runtuhnya Roma pada tahun 509 SM.

Pada abad kelima, Romawi Timur kemudian dipimpin Kaisar Yunus Tinianus (527-565) yang berhasil menghidupkan hokum Romawi di Konstantinopel. Hal ini menyebabkan kegiatan perbankan turut bangkit lagi terutama setelah terjadi hubungan perdagangan dengan Ethiopia, India dan China. Mata uang Konstantinopel kemudian menjadi mata uang internasional yang digunakan oleh berbagai negara.

Perkembangan meluas ke Timur Tengah dan Eropa dengan kota Alexandria, Venesia dan beberapa pelabuhan di Italia Selatan menjadi pusat perdagangan. Venesiapada tahun 1171 mendirikan bank yang bertujuan menghimpun dan pembiayaan perang. Pada tahun 1320, berdiri beberapa bank, seperti Bank of Genoa dan Bank of Barcelona.

Pada abad ke-16, Inggris, Belanda, Belgia dan banyak tukang emas (goldsmith) yang bersedia menerima titipan uang logam emas dan perak. Sebagai tanda terima, mereka menerbitkan Gold Smith Notes (nota tukang emas) yang merupakan pengakuan penyimpanan atau pengakuan hutang (IOU) yang kemudian diterima masyarakat sebagai alat pembayaran. Hal tersebut menjadikan tukang emas beralih tugas menjadi bankir.

Setelah itu pada tahun 1960 bank di Inggris pertama kali didirikan dalam bentuk firma karena Inggris ingin membangun kembali armada lautnya guna bersaing dengan armada laut Perancis namun pemerintah Inggris tidak mempunya kekuatan pendanaan.

Hal itu yang mendasari William Paterson menggagas pembentukan sebuah lembaga intermediasi keuangan guna memenuhi dana pembiayaan tersebut dalam waktu hanya 12 hari yang direalisasikan oleh Charles Montague. Inggris yang terus-menerus memperluas daerah jajahan tentu saja menyebabkan perbankan turut berkembang.

Di daratan Eropa, kegiatan perbankan ini dibawa oleh para pedagang hingga meluas ke Asia Barat, Afrika dan Amerika. Bank sendiri berasal dari kata BANCA yang artinya penukaran uang. Hingga kini perkembangan perbankan meluas hingga kepenitipan uang (saving). Kemudian terbentuk pula kegiatan peminjaman yang. Dana yang disimpan oleh masyarakat digunakan Bank untuk dipinjamkan pada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit (loan).

Hingga kini, kegiatan perbankan terus berkembang sesuai kebutuhan zaman. Kegiatan tersebut meliputi pembiayaan ekspor-impor (trade finance), pengelolaan kekayaan (wealth management), pengiriman uang (remittance), penyimpanan surat/asset berharga (custody), lindung nilai (hedging), treasury, ATM, internet banking, dan sebagainya.

Peran Bank saat ini menjadi sangat vital dan mendominasi perekonomian suatu negara. Hingga saat ini, aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry