SURABAYA | duta.co – Trend penambahan kasus baru Covid-19 di Jatim pada Senin (13/4/2020), nampaknya turun cukup drastis hingga 50 persen lebih. Jika kemarin menembus rekor nasional dengan penambahan sebanyak 119 kasus baru, hari ini hanya bertambah sebanyak 52 kasus baru positif Covid-19 di Jatim.

“Yang terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini bertambah 52 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 di Jatim sebanyak 438 orang,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar press conferen update perkembangan Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/4/2020) malam.

Dari jumlah 438 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, kata Khofifah sebanyak 322 orang diantaranya masih dirawat. Kemudian yang sembuh atau terkonversi negatif sebanyak 76 orang, dan sisanya 40 orang meninggal dunia.

“Alhamdulillah hari ini yang sembuh sebanyak 7 orang yakni 1 orang dari Kab Gresik, 4 orang dari Kota Surabaya, 1 orang dari Kab Sidoarjo dan 1 orang dari Kab Situbondo. Namun kita juga berduka karena yang meninggal bertambah 9 orang yaitu 9 asal Kota Surabaya dan 2 asal Kab Sidoarjo,” ungkap Khofifah.

Mojokerto pun Zona Merah

Sementara untuk penambahan 52 kasus baru positif Covid-19, kata Khofifah rinciannya adalah 1 dari Kab Mojokerto, 3 dari Kab Gresik, 1 dari Kab Tuban, 4 dari Kab Tulungagung, 28 dari Kuta Surabaya, 1 dari Kab Kediri, 3 dari Kab Jombang, 8 dari Kab Sidoarjo, 1 dari Kab Lamongan dan 2 dari Kab Bojonegoro.

“Hari ini Kabupaten Mojokerto sudah masuk Zona Merah sehingga total kabupaten/kota di Jatim yang masuk Zona Merah berjumlah 33 daerah,” jelas mantan Mensos RI ini.

Kemudian untuk kasus baru PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lanjut Gubernur Jatim bertambah 64 orang, sehingga akumulasinya menjadi sebanyak 1.447 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 872 orang masih diawasi. Sebanyak 490 orang sudah tidak diawasi, dan 85 orang meninggal dunia.

Selanjutnya untuk update kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sebanyak 331 orang sehingga totalnya menjadi sebanyak 14.423 orang. Rinciannya, sebanyak 7.813 orang masih dipantau, 6.586 orang sudah tidak dipantau karena tidak ada gelaja klinis dan sisanya 24 orang meninggal dunia.

Padahal Dekat Solo

Berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Jatim tersebut, orang nomor satu di Pemprov Jatim kembali mengimbau supaya masyarakat tetap ada di rumah jika tidak ada kepentingan yang urgent dan kalau keluar rumah menggunakan masker serta melakukan physical distancing dan sering cuci tangan dengan sabun agar kita bisa menang melawan Covid-19 ini.

Secara khusus, Gubernur Jatim juga mengapresiasi kinerja Satgas Covid-19 yang ada di Kabupaten Magetan. Alasannya, walaupun menjadi daerah nomor kedua setelah Kota Surabaya yang terjangkit Covid-19 di Jatim, namun Magetan dinilai mampu menghambat laju perkembangan sebaran Covid-19 yang berawal dari kasus di Solo.

Bahkan, lanjut Gubernur Khofifah dari 10 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Magetan, sekarang ini tinggal 1 orang yang masih dirawat. Pasalnya, 8 orang lainnya sudah sembuh atau terkonversi negatif dan 1 orang lainnnya meninggal dunia.

Begitu juga untuk kasus PDP, dari 26 orang sekarang tinggal 16 orang. “Kesuksesan Kabupaten Magetan ini tak lepas dari hasil tracing yang dilakukan secara massif kemudian ditindaklanjuti dengan langkah-langkah intensif berupa isolasi mandiri untuk mencegah penularan dan perkembangan sebaran Covid-19 semakin meluas,” puji Khofifah Indar Parawansa.

Di sisi lain, pihaknya juga mengapresiasi para kepala desa dan lurah di Jatim yang terus menambah ruang isolasi (observasi) berbasis desa/kelurahan. “Berdasarkan data yang masuk, sekarang sudah ada 5.053 atau setara 59,3 persen dari jumlah desa/kelurahan yang ada di Jatim yang memiliki ruang observasi berbasis desa/kelurahan. Saya mengucapkan banyak terima kasih,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry