Virdika Rizky Utama (kanan) penulis buku Penjerat Gus Dur dari sisi HMI Connection dan Rozali. Keterangan foto 164 channel NU.

SURABAYA | duta.co – Di tengah ‘kemarahan’ nahdliyin kepada HMI Connection, ‘tertuduh’ di balik kejatuhan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tiba-tiba, Jumat (3/1/2020) muncul catatan menarik atas nama Azmi Muttaqin, Pembina GusDurian Universitas Wahid Hasyim di media sosial.

Artikel pendek, kurang lebih 2.262 karakter itu menyingkap jelas siapa yang berkepentingan menyingkirkan Gus Dur. Bukan hanya HMI,  karena musuh Gus Dur bukanlah HMI, atau bahkan orang-orang Orba sekalipun. Tetapi mereka yang mempunyai nalar bengkok dalam tujuan bernegara.

“Apakah sebagai politisi, pengusaha, maupun penyelenggaraan negara, bahkan akademisi dan tokoh publik. Mereka yang berada di era Orba dan setelahnya,” begitu Azmi Muttaqin yang masuk ke medsos duta.co, Jumat (3/1). Berikut artikel itu diturunkan secara utuh:

Tidak adil jika hanya membidik HMI connection. Kita tahu, bahwa Prof Mahfudz MD adalah tokoh HMI dan pernah menjadi ketua KAHMI pusat. Beliau termasuk orang terdekat Gus Dur, loyalis dan Gusdurian sampai hari ini.

Dan PMII connection, melalui gerbong cak Imin, (semua ex aktifis PMII yg di DPP PKB versi cak imin), bersama2 menikung dan mengusir Gus Dur dari PKB. Partai yang dulu didirikan olehnya. Dan sekaligus Kyainya mereka, yg kemudian mereka khianati sendiri.

Dan tidak berhenti begitu saja. Anak-anak biologis dan ideologis Gus Dur (Gusdurian), semuanya terdepak dari PKB versi Cak Imin (PMII connection). Sampai Gus Dur pernah mengatakan, bahwa beliau tidak akan pernah rela, jika nama dan fotonya dijual oleh PKB versi begundal2 tersebut.

Tidak mengherankan jika Munas PKB kemarin, Cak imin dan barisannya ex PMII, yang akhirnya mengalami konflik saling tikung menikung sendiri. Mereka yg termotivasi karena politik transaksional, maka selain korupsi, pengkhianatan menjadi tradisi perilaku berpolitiknya.

Karena mereka adalah para politisi yg tidak sanggup mengikuti jejak arah politik Gus Dur, yaitu berpolitik anti transaksional, yang lahir dari dorongan kegelisahan rakyat karena rakusnya oligarki. Baik oligarkh produk Orba maupun reformasi. 

Gus Dur ingin membuat sistem untuk membatasi para oligarki yang terus menguasai pengelolaan negara untuk kepentinganya sendiri. Politisi seperti itu akan selalu mengandaikan, diluar darinya adalah musuh & dan membangun dirinya menjadi oligarki baru.

Bagi saya, musuh Gus Dur bukanlah HMI, atau bahkan orang2 Orba sekalipun. Tetapi mereka yang mempunyai nalar bengkok dalam tujuan bernegara. Apakah sebagai politisi, pengusaha, maupun penyelenggaraan negara, bahkan akademisi & tokoh publik. Mereka yang berada di era Orba dan setelahnya.

Memang Akbar Tanjung adalah mantan ketua PB HMI dan produk Orba, tetapi cak Imin pun juga sama, mantan ketua PB PMII, bahkan politisi produk reformasi. Berikut barisan elit DPP PKB lainnya.

Lantas apakah juga adil jika kita mengadili PMII? Seperti halnya kita hari ini beramai2 meludahi HMI atas kasus kudeta Gus Dur.

Berlakulah adil sedari dari pemikiran kawan/sahabat/Abang, tidak semua HMI & PMII connection itu bernalar bengkok, dan bermimpi menjadi oligarki.

Azmi Muttaqin, Pembina GusDurian Universitas Wahid Hasyim(*)

Sampai berita ini diturunkan, duta.co belum berhasil menghubungi Azmi Muttaqin. Tetapi, secara substansi apa yang ditulis Azmi Muttaqin banyak yang menilai, benar. “Ya itu memang fakta. Gus Dur memang tidak rela nama maupun foto dan suara beliau dimanfaatkan PKB versi Muhaimin,” jelas M Ali, kepada duta.co.

Surat larangan tertanggal 3 November 2008 itu, ditujukan kepada Saudara HA Muhaimin Iskandar Ms.I. Isi surat yang diteken Gus Dur ini. Pertama, Melarang dengan keras penggunaan foto maupun gambar dan suara saya dalam seluruh kediatan yang saudara laksanakan tanpa berpijak pada  AD/ART dan PP PKB.

Kedua, jika telah dilakukan penggunaan foto maupun gambar dan suara saya dalam kegiatan-kegiatan saudara, maka saya atas nama pribadi dan Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB akan menuntut ke pengadilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry