TRENGGALEK | duta.co — Nasi gegok merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Menu ini sangat diminati oleh masyarakat lokal maupun dari luar kota. Ciri khasnya ekstra pedas, selain itu rasanya cukup enak dan sangat cocok dinikmati ketika masih hangat.
Tak ayal, omset penjualan nasi yang harganya sebungkus Rp 3000 hingga Rp 5000 ini bisa mencapai jutaan per harinya.
Seperti halnya, kedai nasi gegok milik Mbah Wito di Jalan Trenggalek-Bendungan KM 3, tepatnya di Desa Ngares Kecamatan/Kabupaten Trenggalek ini, menjajakan berbagai aneka rasa dan bumbu guna memenuhi selera pengunjung. Ada rasa tuna, bawang, teri. Proses pembuatan nasi gegok sangat simpel dan hanya membutuhkan satu jam. Menu tersebut terbuat dari nasi yang dicampur dengan ikan laut jenis tuna atau ikan teri yang dihilangkan tulangnya dan diaduk dengan sambal yang sudah ditumbuk.
Kemudian dibungkus menjadi satu menggunakan daun pisang selanjutnya digongso atau dimasak. Selain ekstra pedas juga menantang, jika penasaran ingin mencobanya silakan datang ke Trenggalek.
Untuk lokasinya cukup terjangkau, hanya sekitar lima kilometer dari pusat kota arah utara jurusan Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Di situ hampir sepanjang jalan, setiap warung dipastikan berjualan nasi gegok.
Mbah Wito, salah penjual nasi gegok warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek menuturkan, usaha tersebut digelutinya hampir satu tahun. Untuk omzetnya, tatkala hari inggu atau liburan mencapai Rp 3 juta. Namun jika hari bisa rata-rata Rp 1 juta sampai Rp 2 juta.
“Dari pengasilan itu, selain nasi gegok kami juga menjual minuman yang juga merupakan khas Trenggalek. Yakni, minuman mere jahe dan kopi deplok,” ucapnya, Sabtu (4/8/2018).
Ditambahkan, para pengunjung biasanya datang dari dalam maupun luar wilayah. Nasi gegok ini memang cukup diminati, termasuk istri Bupati Trenggalek, Arumi Bachsin, juga menyukai menu ini. Karena memiliki ciri khas ekstra pedas dan enak, nasi gegok tersebut membuat penasaran semua orang.
”Untuk harga cukup terjangkau, nasi gegok per bungkus Rp 3000, sedangkan minuman jahe hanya Rp 5000,” pungkasnya. (sup/ham)
