SURABAYA I duta.co – Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman (Maju) mendapat dukungan penuh dari masyarakat keturunan Madura di Surabaya. Mereka solid memenangkan Maju pada 9 Desember mendatang.

Sekretaris Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Surabaya Muhammad Saiful mengatakan, sampai saat ini keluarga Madura di Surabaya komitmen mendukung pasangan Machfud-Mujiaman. Hal ini karena paslon nomor urut 2 ini memiliki program-progam pembangunan yang dibutuhkan masyarakat Surabaya.

“Orang madura di Surabaya bersatu menangkan pak Machfud-Mujiaman, tidak mendukung yang lain,” jelasnya, Sabtu (5/12).

Saiful juga menanggapi dukungan Suramadu Bersatu kepada Eri Cahyadi-Armuji yang dikoordinatori oleh Muhammad Yasin. Menurutnya, keturunan Madura di Surabaya tidak pecah alias solid memenangkan Machfud-Mujiaman.

“Dukungan itu hoax, saya nggak kenal siapa itu Yasin, tokoh Madura di Surabaya itu semua saya kenal mulai dari Selatan, Utara, Barat, dan Timur, seperti Ali Badri, Achmad Zaini, Jazuli, Faisol Saud, Jamal Sani, dan Buchori Imron. Kalau Yasin itu bukan tokoh madura,” ucapnya.

Ketua Ikama Jawa Timur Buchori Imron menambahkan, perkumpulan orang-orang Madura di Surabaya, selain Ikama ada Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), dan Ikatan Keluarga Madura (Ikmi). Organisasi inilah yang menampung keturunan Madura di Surabaya.

“Diluar Ikama, Ikamra, dan Ikmi tidak ada. Semuanya ini sudah mendukung pak Machfud-Mujiaman, sampai saat ini solid, mereka militan memenangkan paslon Maju,” ungkapnya.

Abah Buchori, sapaannya, mengaku tidak kenal dengan Muhammad Yasin. Sehingga, klaim dukungan Yasin dan orang-orang yang mengklaim keturunan Madura kepada Eri-Armuji itu hanya hoax alias illegal.

“Saya dengar informasi Yasin itu katanya klebun (lurah) di Sampang, tapi kok ya sampai ke Surabaya sekarang, apa hanya cari-cari sensasi. Saya juga baca di media dia mendaftar sebagai calon indpenden ke KPU Surabaya, tapi nggak lolos,” ujarnya.

Buchori juga mempertanyakan klaim dukungan 150 ribu orang ke Eri-Armuji yang dijanjikan oleh Yasin. Sebagai bakal calon independen yang gagal lolos karena tidak memenuhi persyaratan minimal 128 ribu, dukungan itu pasti hoax.

“Bagaimana mungkin dia bisa mendukung sebanyak 150 ribu orang, persyaratan dukungan KTP calon independen di KPU saja nggak memenuhi. Kalau mau ngeklaim ya yang rasional. Kalau mau, datang ke saya, saya kasih 150 ribu KTP plus KK-nya,” tukasnya. (azi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry