Endah Tri Wahyuningtyas SE, MA – Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB)

Kita melihat bahwa anak mempunyai potensi yang bagus dibidang akademik, namun sayang apabila kita tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk memberikan pendidikan yang terbaik dalam menggapai cita citanya dikarenakan tidak ada biaya kuliah.

Negara kita tidak ada jaminan apabila anak kita pandai rangking 1 dari SD sampai SMA untuk bisa  masuk di PTN jika anda tidak memiliki biaya yang cukup untuk kuliah, tentu  kondisi seperti ini sangat disayangkan.

Untuk masuk jurusan favorit seperti Kedokteran di kota Surabaya rata rata uang masuk pertama 400 juta, sedangkan untuk jurusan Teknik lebih murah misal program studi Informatika  20-30 juta lalu ada Akuntansi  rata rata 8-20 juta. Itu hanyalah uang pertama masuk yang meliputi uang gedung belum termasuk biaya SPP dan biaya hidup harian selama masa kuliah.

Uang SPP di fakultas Kedokteran di Surabaya rata rata sebesar  30 juta  rupiah per semester,  sedangkan SPP pada program Teknik Informatika rata rata 11 juta persemester  paling murah adalah Ekonomi kisaran rata rata 10 juta  persemester.

Bila kita hitung sampai selesai, jurusan Kedokteran  yang harus dikeluarkan  sebesar 240 juta, biaya tersebut belum termasuk biaya praktek dan pendidikan profesi dokter yang mencapai kisaran 300 juta rupiah. Untuk jurusan teknik informatika  88 juta rupiah dan Akuntansi  80 juta rupiah.

Biaya hidup mahasiswa dikota Surabaya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan Jakarta dimana untuk biaya makan harian dan uang saku kuliah membutuhkan minimal 50.000 per hari, sedangkan untuk keperluan tempat tinggal membutuhkan biaya kost 500 ribu perbulannya.

Bila kita total semua untuk biaya hidup kuliah dikota Surabaya, uang yang harus disediakan orang tua minimal 2 juta rupiah selama sebulan. Bila semua kita hitung sampai dengan selesai kuliah dengan asumsi 8 semester maka tinggal mengalikan saja 2 juta rupiah dikalikan 48 bulan atau 4  tahun, maka uang yang  harus disiapkan adalah 96 juta rupiah sampai dengan lulus.

Setelah kita melakukan perincian biaya diatas kita kumulatifkan seluruh biaya yang terdiri dari uang gedung dan  spp per semester serta biaya hidup maka untuk lulus Kedokteran biaya yang dibutuhkan adalah  400 juta untuk DPP, 240 juta SPP serta biaya hidup selama 4 tahun  96 juta rupiah sehingga total yang harus disiapkan orang tua adalah  736 juta rupiah. Biaya ini belum biaya buku.

Biaya pendidikan anak tidak bisa dibuat gampang mengingat pendidikan merupakan salah satu jalan menuju kesuksesan masa depan anak kita. Perencanaan pendidikan anak haruslah diplanning mulai dari anak usia 5 tahun sehingga kita bisa mengelola keuangan kita dengan bijak.

Kita tidak tahu betul kondisi keuangan kita pada 20 tahun kedepan ketika anak kita mulai masuk bangku kuliah. Untuk itu pendidikan anak sangat penting direncanakan baik itu berupa investasi maupun tabungan.

Banyak orang sembrono menggangap enteng permasalahan biaya pedidikan anak, namun saat waktunya telah tiba, orangtua tidak mampu menyediakan uang yang dibutuhkan. Sehingga terpaksa anak tidak kuliah atau berhenti kuliah. Tentu sangat disayangkan.

Ketersediaan dana yang cukup membuat anak bersemangat untuk belajar dibangku kuliah, anak tidak lagi berfikir tentang keluh kesah orang tua dalam hal menyediakan biaya pendidikan anak untuk menempuh  pendidikan  sehingga bisa belajar dengan tenang dan bersemangat, bila dibandingkan dengan teman temannya yang harus berurusan dengan  masalah keuangan  pada saat menempuh studi terutama menjelang ujian semester.

Mahasiswa kurang bisa konsentrasi menjelang ujian bila masih punya tunggakan biaya kuliah yang belum dibayarkan karena dapat berdampak pada anak tersebut apabila tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian akhir semester, alangkah kasihan melihat kondsi ini.

Melihat data diatas maka ada beberapa teknik yang tepat untuk menabung mempersiapkan tabungan pendidikan anak kita, cara pertama adalah dengan mengikuti paket asuransi pendidikan anak anak yang ditawarkan perbankkan, dengan jangka waktu 10 sampai dengan 15 tahun dengan membayar premi bulanan rata-rata minimal 1 sampai 5 juta rupiah perbulan tergantung kemampuan orang tua.

Cara kedua dengan berinvestasi bidang property atau tanah melalui kredit lalu pada tahun ke x property tersebut kita jual kembali. Kita semua tahu bahwa property dan tanah tiap tahun harganya menjulang tinggi sehingga profit yang ada dapat kita gunakan sebagai dana pendidikan anak jika saatnya telah tiba. Semoga ikhtiar kita sebagai orang tua demi pendidikan anak berjalan lancar demi tercapainya cita-cita putra dan putri kita. Aamiiin. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry