MADIUN | duta.co –Nahas menimpa Aipda Atok Wahudi. Anggota opsnal unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Madiun Kota, meninggal dunia saat melaksanakan tugas operasi atau razia di simpang lima Te’an, Kota Madiun, Selasa (3/4).
“Kronologis kejadian, Aipda Atok Wahudi bersama Bripka Johan Hari dan anggota Satlantas lainnya melakukan razia di simpang lima Te’an, Kota Madiun. Keduanya menghentikan kendaraan Avanza Nopol AE 1462 FL melaju dari arah selatan,” jelas Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Purwanto Sigit Raharjo.
Saat dimintai berhenti, tambahnya, pengemudi mobil justru melaju dengan kecepatan tinggi. Spontan, kedua anggota opsnal mengejar sejumlah jalan di Kota Madiun, perbatasan Kabupaten Madiun-Kabupaten Magetan hingga akhirnya ke arah Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), kedua anggota Satlantas Polres Madiun Kota itu terjatuh.
Dalam pengejaran itu, Aipda Atok bapak dua anak berada di depan atau membonceng Bripka Johan Hari. “Kami pastikan Aipda Atok meninggal dunia saat bertugas. Kalau Bripka Johan mengalami luka-luka. Sedangkan, pengemudi Avanza warna hitam itu tengah menjalani pemeriksaan di Sat Lantas,” ujar AKP Purwanto Sigit Raharjo.
Dilaporkan, jasad Aipda Atok Wahudi dibawa ke kamar mayat RSUPP Jatim dr Soedhono di Kota Madiun guna kepentingan otopsi. Amarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kelurahan Manisrejo, Kota Madiun.
Terpisah, jajaran Polsek Takeran, Polres Magetan, menangkap mobil beserta pengemudi Avanza di Jalan Raya Magetan-Madiun masuk Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. “Kami sebelumnya mendapat atensi dari Polres Madiun Kota, agar menghentikan mobil itu,” jelas Ka Polsek Takeran AKP Susilo Budi.
Menyinggung identitas pengemudi, ia enggan merinci. “Pokoknya, warga Madiun. Pengemudi dan mobil sudah dibawa ke Polres Madiun Kota. Silahkan kesana saja lebih jelasnya,” ujarnya. (ags)
