BEDAH WARUNG. Petugas dari kelurahan meninjau pelaksanaan Program Bedah Warung di wilayahnya. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Di penghujung tahun 2022 ini Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto telah menuntaskan program Bedah Warung. Program ini merupakan program baru Pemkot Mojokerto yang anggarannya bersumber dari dana kelurahan.

Camat Prajuritkulon Kota Mojokerto M Hekamarta Fanani S.TTP, M.Si mengungkapkan, di tahun 2022 inj Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meluncurkan program yang diberi nama Program Bedah Warung.

“Jadi, Program Bedah Warung ini pada intinya merenovasi warung yang ada aktivitas memasak, baik itu berupa warung makan maupun warung kopi,” jelasnya, Kamis (22/12/2022).

Warung yang menjadi sasaran dari program ini adalah warung yang kurang layak atau kurang higenis. Sehingga, dengan adanya program ini, diharapkan warung yang sebelumnya kurang layak dan kurang higenis, setelah dibedah menjadi lebih layak dan lebih higenis.

“Misalkan, warung nasi atau warung kopi tidak memiliki tempat mencuci peralatan makan yang layak atau ku higenis, maka dibuatkan tempat mencuci yang layak dan higenis,” terangnya.

Selain itu, yang menjadi sasaran dari program ini adalah pemilik warung yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS). “Harus warung milik sendiri ata keluarga, bukan sewa atau kontrak, atau bukan hanya numpang jualan,” imbuhnya.

Bagi warung yang sudah dibedah, lanjutnya, harus menyediakan etalase untuk produk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang ada di lingkungan sekitar warung. “Tujuannya agar warung membantu memasarkan produk KUBE,” ujarnya.

Heka (sapaan akrab M Hekamarta Fanani) juga menjelaskan jika setiap RW hanya dijatah satu sasaran. “Sedangkan di kecamatan Prajuritkulon ada 48 RW. Namun, setelah disurvie, hanya 31 titik sasaran yang memenuhi kriteria,” ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya lagi, pelaksanaan Program Bedah Warung di kecamatan Prajuritkulon sudah mencapai 90 persen. “Insyaallah minggu depan sudah tuntas 100 persen. Secara simbolis akan diserahkan wali kota,” katanya.

Sedangkan anggarannya, setiap sasaran maksimal mendapatkan 11 juta yang bersumber dari dana kelurahan. “Program ini merupakan program swakelola dengan LPM (Lembaga Pemberdayaan Mas’ud) sebagai Pokmas (Kelompok Masyarakat),” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry