SURABAYA | duta.co – Media sosial nahdliyin ramai dengan kabar kebijakan penanggungjawab pengelola Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bahwa, selama sepekan, mulai Rabu (16/6) samai dengan Rabu 23 Juni, kantor PBNU disterilkan.

“…kepada seluruh penghuni gedung PBNU untuk tidak melakukan kegiatan pada waktu tersebut diatas,” demikian dalam surat Pengumuman, Selasa (15/6/21) yang diteken Dr Ing H Bina Suhendra, selaku pengelola dan penanggungjawab gedung.

Meski sudah dilakukan protokol kesehatan dengan ketat, Kantor PBNU yang beralamat di Kramat Raya, Jakarta Pusat ini memang, harus benar-benar steril di tengah pandemi covid-19 yang masih mengancam. Ini lantaran banyaknya tamu berdatangan dari berbagai daerah.

Agustus tahun lalu, misalnya, kantor ini juga sempat dilakukan sterilisasi menyusul adanya kekhawatiran pegawai yang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test Covid-19. Saat itu, kantor tampak sepi dan pintu gerbang utama pun harus ditutup demi keselamatan bersama. Ada juga imbauan dengan tulisan ‘Gedung PBNU untuk Sementara Ditutup’.

Kali ini, seluruh ruangan akan dilakukan sterilisasi, termasuk lantai 8 dan ruang rapat lainnya. Kebijakan ini pun secepatnya disosialisasi kepada seluruh pegawai, termasuk Badan Otonom NU, berikut para tamu yang akan datang. “Ya! Demi keselamatan bersama, PBNU lockdown seminggu,” demikian komentar warga nahdliyin di medsos. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry