General Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, Istifaul Amin bersama Sekretaris Daerah, Budi Wiyana dan para petani melon melakukan petik melon sebagai tanda panen raya

TUBAN | duta.co – General Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, Istifaul Amin, bersama Pemerintah Kabupaten Tuban melakukan petik melon bersama-sama di acara panen raya melon di Desa Mliwang Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.

Panen raya kali ini menandai keberhasilan Kelompok Tani Mliwang Metu Banyune di Desa Mliwang yang menanam melon sejak awal bulan Agustus 2023, ribuan melon berhasil dipanen dari kebun melon seluas 7.000M2 tersebut.

Sekretaris Daerah, Budi Wiyana, menyambut gembira, pasalnya kawasan kebun melon yang berada di Desa Mliwang tersebut, termasuk wilayah pasokan airnya kurang.

“Alhamdulillah, saya senang melihat suburnya melon tumbuh di area yang kurang air, dengan melibatkan kelompok tani dan dengan perawatan yang baik terbukti melon dapat tumbuh dan menghasilkan. Tentu hal ini memiliki dampak ekonomi bagi warga dan contoh baik untuk wilayah lainnya di Tuban,” ujar Budi Wiyana.

Diketahui, luas lahan 7.000 M2 yang dimanfaatkan untuk menanam buah melon itu merupakan salah satu inovasi sosial pemberdayaan yang dilakukan oleh SBI Tuban, dan melibatkan kelompok tani warga Desa Mliwang. Di lahan ini, ditanam 3.500 batang pohon melon dengan sistem atau teknik lanjaran atau ajir bambu. Dengan teknik ini, buah melon akan menggantung dan tidak menyentuh tanah secara langsung, sehingga akan menghindari melon membusuk dan berjamur.

General Manager SBI, Istifaul Amin memberikan apresiasi atas keberhasilan ladang melon, pihaknya berharap petani melon akan terus berkembang.

“Saya berharap ini bisa terus dikembangkan, pengalaman ini menjadi guru yang baik agar pengembangan atau perluasan budidaya melon akan lebih baik lagi dan tentunya keterlibatan warga sangat diharapkan untuk keberhasilan pertanian melon ini,” ungkap Istifaul Amin.

Melon yang ditanam merupakan Honeydew Melon dari spesies cucumis melon yang memiliki masa tanam sampai panen kurang lebih 70 hari.

“Kebun melon yang kami kelola saat ini menempati lahan seluas 4.000 M2 di lahan milik SBI dengan 1800 pohon, dan 3.000 M2 di lahan desa dengan 1.700 pohon,” ungkap General Affairs dan Community Relations Manager SBI Tuban, M.Yunani Rizzal.

Dari hasil panen perdana dengan jumlah 3.500 pohon yang ditanam di lahan SBI dengan tingkat keberhasilan mencapai 75%, dan tingkat keberhasilan 70% di lahan desa, dihasilkan kurang lebih 8.000 buah melon.

Saat ini, melon masih menjadi pilihan masyarakat untuk kebutuhan konsumsi buah buahan. Harga melon masih relatif terjangkau dengan harga rata-rata di kisaran Rp 18.000- Rp 20.000 per kg.

Rizzal menambahkan, ke depan budidaya melon akan dikembangkan dengan produk turunannya atau semacam hilirisasi.

“Produk turunan dari melon yang sedang kami rencanakan diantaranya manisan, jus, keripik bahkan sebagai pakan ternak yang memiliki nutrisi tinggi,” terang Rizzal.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Mliwang Metu Banyune optimis, Dasir (48) saat dikonfirmasi menuturkan lahan di Desa Mliwang bisa produktif dengan pengelolaan yang baik.

“Bertani melon telah memberikan kepercayaan kepada kami, lahan kering pun bisa menghasilkan. Kami percaya, di mana ada kemauan, pasti ada jalan,” pungkasnya (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry