PANDEMI : Tim Korem saat melakukan penjurian di Kampung Tangguh Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Kabar terbaru Desa Wonoasri Kecamatan Grogol dan Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih, mewakili Kodim 0809 Kediri, dipastikan tidak lolos dalam Lomba PPKM Mikro digelar Kodam V Brawijaya. Namun apresiasi patut diberikan kepada kedua kepala desanya, sejak awal pandemi hingga saat ini tetap memberikan perhatian bahkan mampu mengajak warganya hidup bergotong royong.

Pada Jumat kemarin, rombongan tim juri dari Korem 082 beranggotakan lima orang perwira, dipimpin Mayor Suko Edi Winarto. Penilaian ini menitikberatkan pada posko penangganan Covid-19. Dijelaskan Dandim 0809 Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno melalui Pasi Ops, Kapten Inf. Wiwid Wahyudi bahwa tahapan penjurian dilakukan tim juri dari Korem. Bila dinyatakan lolos maka tim Kodam akan melakukan penjurian secara keseluruhan.

“Memang benar kemarin tim Korem yang melakukan penjurian ke Desa Wonoasri dan Desa Dukuh, bila kemudian lolos akan dilanjutkan penilaian tim dari Kodam. Namun, setelah diumumkan keduanya dinyatakan tidak lolos. Yang dinyatakan lolos perwakilan Kodim Tuban dan Kodim Lamongan,” terangnya.

Meski demikian, kerja keras dilakukan Anik Muryantini selaku Kades Wonoasri Kecamatan Grogol dan Mohammad Djunaedi Setyawan selaku Kades Dukuh Kecamatan Ngadiluwih patut diacungi dua jempol. Dua sosok pemimpin desa ini mampu memimpin dan memberikan edukasi kepada warganya pentingnya hidup bergotong royong. Selain menerapkan PPKM skala mikro, Anik juga mampu membuka lapangan kerja bagi warganya untuk bekerja di rumah saja berupa produksi kain batik.

Begitu juga Iwan sapaan akrab Kades Dukuh, selain mengajak warganya untuk berkebun dan beternak untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari. Keberadaan relawan tergabung dalam Satgas Desa juga dilibatkan saat pemulasaran jenasah hingga di wilayah Kecamatan Ngadiluwih. “Njih kami tidak masuk nominasi setelah kemarin tim Korem turun melakukan penjurian,” ucapnya.

Dasar digelarnya Lomba PPKM Mikro digelar Kodam menindaklanjuti rekomendasi World Health Organization (WHO). Bahwa penanganan Covid-19 harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Kampung Tangguh dapat berbasis RT, RW, kelurahan maupun desa. Kebersamaan dalam pelaksanaan, akan menciptakan empati building dan social bonding dalam pelaksanaan PPKM Mikro serta untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Disampaikan Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indarparawansa, berdasarkan data per tanggal 7 Februari. Jumlah Kampung Tangguh yang ada di Jatim telah mencapai 3.160 dan terus akan bertambah. “Kampung Tangguh yang sudah ada di Jatim ini tentunya adalah suatu bentuk kearifan lokal yang akan membantu masyarakat melaksanakan edukasi protokol kesehatan Covid-19,” ucap Gubernur Jatim saat mengumumkan lomba PPKM Mikro awal bulan ini. (nng)