Warga melakukan aksi blokir menagih janji perusahaan untuk mengangkat tenaga kerja local, kemarin. (FT/much shopii)

GRESIK | duta.co – Ratusan warga Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar yang tergabung dalam Forum Komunukasi Warga Desa Sukomukyo (FKWDS) melakukan aksi pemblokiran jalan masuk ke perusahaan mie instan, PT Karunia Alam Segar (KAS), Selasa (8/9) kemarin. Mereka menuntut perusahaan merekrut dan mempekerjakan warga sekitar.

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘Kami Butuh Solusi Bukan Polusi’ di pintu masuk perusahaan, mereka juga menuntut tak direkrut sebagai buruh outsorching. Tapi, mereka meminta pekerja lokal diangkat sebagai karyawan tetap.

“Sistem outsorching dihapuskan, khususnya bagi warga Desa Sukomulyo,” teriak Abdul Wahab, salah satu orator dalam tuntutannya.

Sementara itu, Ketua FKWDS, Suudi Wafa’ menegaskan, aksi warga adalah menagih janji PT KAS pada tahun 2004 silam. Waktu itu, warga sekitar dijanjikan akan diangkat jadi karyawan tetap setelah 6 bulan hingga 1 tahun masa kerja. Bahkan, Ada prioritas khususnya warga lokal yang masuk dalam ring satu.

“Kenyatanya sampai sekarang tidak diangkat dan diperlakukan sama dengan pekerja yang datang dari daerah lain. Ada saja alasannya untuk mengingkari janji. Seperti badannya kurang tinggi atau kurang sehat,” ungkap dia.

Warga Desa Sukomulyo, imbuh Suudi Wafa’, merasa dikhianti oleh PT KAS atas perjanjian yang dibuat sekitar 16 tahun silam. Padahal warga telah mengikuti aturan seperti yang dipersyaratkan perusahaan.

“Jangan dikhianati. Kami sudah ikuti aturan,” cetus dia.

Pihak manajemen PT KAS yang diwakili Cendang Lesmono sempat menemui warga untuk melakukan mediasi. Dia meminta perwakilan warga bisa masuk berunding dengan manajemen.

“Saya hanya minta perundingan saja dengan manajemen,” katanya kepada massa.
Terkait tuntutan massa, Cendang mengaku belum bisa memberikan jawaban. Saat ini dia hanya bisa memfasilitasi warga untuk berunding dengan manajemen.

“Draft tunturan warga bukan kewenangan kami memberikan jawaban, kami hanya menjembatani,” imbuhnya.

Namun, warga mengancam akan tetap menggelar aksi jika tuntutan mereka seperti penjanjian awal pendirian perusahaan tak ditepati dan akan terus menggelar aksi lebih besar. (pii)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry