Anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurnia (dua kiri) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Dody Zulverdy (kanan) saat diskusi publik Transaksi Digital di Hotel Papilio Surabaya pada Senin (24/7). ist

SURABAYA | duta.co – Diskusi Publik dengan tajuk Perkembangan Sistem Transaksi Digital di Indonesia kembali digelar. Acara ini diikuti oleh ratusan pelaku UMKM dari tiga wilayah di Surabaya, yakni Kecamatan Sukolilo Kec. Tegalsari dan Kec. Wiyung.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Papilio Surabaya pada Senin (24/7) ini, dihadiri mayoritas ibu-ibu yang antusias ingin mendalami transaksi digital.  Nampak hadir juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Dody Zulverdy serta Anggota DPR RI Komisi XI Indah Kurnia.

Dalam paparannya, Dody Zulverdy menyampaikan bahwa segala sistem yang dibangun oleh Bank Indonesia harus mampu membuat perekonomian berjalan efisien.

“Melalui QRIS ini diharapkan agar aktivitas perekonomian masyarakat pada era modern ini berjalan secara efisien”, harapnya. Dody juga mengajak agar para pelaku UMKM memanfaatkan dan menggunakan QRIS.

“Saat ini kami di Bank Indonesia berusaha meningkatkan pengguna QRIS, dari 26 juta menjadi 45 juta pada tahun ini”, ungkapnya.

Defrialdy Bramasta atau Bram sebagai narasumber yang ditugaskan oleh Bank Indonesia Jawa Timur menjelaskan bahwa QRIS merupakan cara pembayaran tanpa sentuh atau lebih dikenal touchless. Cukup dengan scan barkode saja transaksi berjalan lancar.

Bram melanjutkan, bahwa banyak keuntungan bagi merchant atau pedagang bila menggunakan QRIS dalam transaksinya. “Selain bisa mendapatkan credit profile, QRIS juga bisa mendatangkan keuntungan melalui berbagai tawaran promosi dari penyedia jasa pembayaran (PJP),” jelas Bram.

Sementara itu, Indah Kurnia anggota DPR RI dari komisi XI. Dalam sambutannya berpesan agar pelaku UMKM terus mengedukasi diri memgenai hal yang bermanfaat terutama mengenai keuangan.

“Para pelaku UMKM yang sering saya temui dominan adalah Ibu-Ibu, maka Ibu-Ibu ini harus terus berjuang mengedukasi diri terutama mengenai keuangan. Ibarat sebuah negara, Ibu-Ibu ini adalah menteri keuangan”, jelas Indah.

“UMKM adalah soko guru perekonomian nasional, maka keberadaan UMKM harus terus dijaga dan ditingkatkan. UMKM adalah ujung tombak perekonomian negara ini. Maka keberadaan UMKM harus kita jaga dan kita kembangkan terus”, tandasnya.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry