KERAJINAN : Warga Desa Rendeng membuat icon kerajinan gerabah si gogor anak macan. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Wabah virus corona sudah menyebar ke banyak daerah, mulai dari yang terinfeksi hingga orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam perawatan (PDP). termasuk di Bojonegoro. Hingga wisata edukasi di Desa Rendeng Kecamatan Malo Bojonegoro, harus ditutup.

Bahkan festival gerabah harus ditiadakan, padahal persiapan telah direncanakan. Namun even tahunan yang telah diumumkan jauh hari itu tidak jadi digelar, Senin (23/03/2020). Hal itu dikarenakan imbas dari mewabahnya virus corona atau covid 19.

Diketahui festival gerabah yang ketiga kalinya di 23 Maret 2020 digelar di Desa Rendeng, merupakan yang menjadi salah satu pusat kunjungan wisatawan dari seluruh daerah, di Bojonegoro maupun luar daerah. Perayaan kerajinan gerabah yang mengangkat budaya dan kerajinan turun menurun di Desa Rendeng itu batal diadakan setelah sebelumnya adanya edaran surat bupati yang melarang kegiatan yang mendatangkan banyak orang.

Ratusan pengunjung dari berbagai wilayah Bojonegoro dan berbagai daerah biasanya memenuhi festival gerabah dan icon gerabah si gogor anak macan yang menarik. Hal itu tentunya akan sangat berdampak pada pariwisata Bojonegoro.

“Kami benar-benar meminta maaf kepada mereka yang menunggu acara festival gerabah yang kami tiadakan ini. Kami mohon pengertiannya dan kami rasa kita semua tahu bagaimana dampak dari wabah ini masih terus menyebar,”  kata Kepala Desa Rendeng Kecamatan Malo Bojonegoro Muslih.

Padahal persiapan telah diagendakan untuk kegiatan festival gerabah, diantaranya akan diisi dengan terbangan yang ditabuh para perajin yang berjumlah 85 warga dengan memanfaatkan terbang gerabah dengan memanfaatkan kertas semen. Selain itu panitia dari BUMDes Karya Mulya telah menyiapkan seratusan terbang, berupa gerabah katak dan peluit. Ke 85 perajin gerabah juga akan kirab bersama Forkopimda Bojonegoro. Sehingga pengunjung dapat menikmati wisata edukasi di desa di tepian Bengawan Solo.

“Dalam festival gerabah juga akan diisi berbagai kegiatan lainnya, antara lain, lomba mewarnai gerabah yang akan diikuti peserta siswa tingkat TK dan SD se Bojonegoro,” terang Muslih.

Disebutkan, dalam festival juga akan dipamerkan gerabah modern yang perajinnya membuat gerabah boneka film kartun, seperti boneka spongebop juga boneka film kartun lainnya. Mengenai harga gerabah baik modern maupun tradisional bervariasi mulai harga Rp 5 ribu pergerabah sampai Rp 200 ribu per gerabah.

Namun itu semua ditiadakan. Dari data Dinas Kesehatan Bojonegoro sampai saat ini dilaporkan 23 orang dalam status orang dalam pengawasan (ODP) dan menyebabkan semua jajaran Pemkab Bojonegoro wajib fokus dalam pencegahan dan penyebaran corona. Banyak sekolah ditutup dan PNS, diwajibkan masuk kantor sehari masuk dan sehari libur. Serta terus menerus dipatroli semua warung untuk tutup Pukul 22:00 WIB serta penyemprotan disifektan digiatkan di semua ruang publik.

Menanggapi keputusan tutup sementara wisata edukasi dan festival gerabah, hal itu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya Dinas Kebudayaan Pariwisata  Kebudayaan (Disparbud) Bojonegoro Eko Sulistiyono.

“Ya benar untuk festival gerabah ditiadakan dulu dan akan digelar setelah wabah corona ini pulih dan dirasa aman,” katanya. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry