MACET: Macet dan macet pemandangan yang terjadi tiap harinya di Jalan KH Mansur dan Patiunus, Kota Pasuruan. (duta.co/abdul aziz)

PASURUAN | duta.co -Sejak adanya proyek pipanisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dan pembangunan proyek tol Gempol – Pasuruan (Gempas), jalur altenatif macet parah.
Jalan alternatif di Jalan KH Mansur, Kelurahan Tembokrejo, Kecamatan Purworejo dan Jalan Patiunus, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Bugul Kidul, tiap harinya jadi langganan macet dan kendaraan besar seperti bus, truk, juga mobil pribadi, mengular hingga 5 km.
Kemacetan panjang yang didominasi kendaraan berat tersebut, kerap terjadi pada saat jam berangkat sekolah dan kerja, juga jam pulang pada sore hari. Selain itu, juga imbas adanya ruas jalan sepanjang 1,5 km mulai dari perempatan Kelurahan Krampyangan hingga pertigaan jalan ke Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, rusak berat dan banyak yang berlubang.
Meski warga sekitar dan para pengguna jalan harus bersabar, namun ada juga kejadian adu mulut antara pengguna jalan lantaran banyak yang tak mengalah satu sama lainnya.
“Jujur saja warga banyak yang mengeluhkan ruas jalan MH Mansur dan Patiunus ini, disamping rusak, juga macet dan ini terjadi tiap hari,” ujar Ismail, pedagang makanan keliling, Minggu (25/2/2018).
Keluhan warga sekitar ini cukup mendasar, karena jalan tersebut sebagai jalur alternatif jika ada kemacetan di akses jalan utama menuju Malang macet. Namun sejak adanya proyek SPAM Umbulan dan pegerjaan proyek tol Gempas, truk memuat materialan proyek dan bus penumpang melintas di jalan yang bukan kelasnya itu, dalam sebulan lebih, jalur alternatif ini rusak berat.
Bahkan sebelumnya, Wali Kota Pasuruan, Setiyono mengungkapkan meski jalan tersebut masuk wilayah Kota Pasuruan, tapi pihaknya tak bisa berbuat apa-apa, meski banyak laporan warga yang masuk melalui akun facebooknya.
“Kami tidak bisa memperbaiki jalan rusak itu, karena bukan kewenangan pemerintah kota, tapi provinsi jatim,” terang Setiyono.
Namun pihaknya berharap agar kerusakan jalan di wilayahnya itu, tidak serta merta dibiarkan. Sebab yang menimbulkan kerusakan adalah banyaknya volume kendaraan yang memakai akses jalan itu untuk kegiatan pelaksanaan mega proyek. Meski demikian Setiyono berharap agar pihak terkait untuk ikut berkontribusi, karena masyarakat kota yang dirugikan.
Sementara itu, KBO Lantas Polres Pasuruan Kota, Iptu Yudi Prasetyo mengatakan, pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif ini untuk kendaraan besar seperti truk dan bus penumpang, karena jalur utama ke Malang untuk sementara tidak bisa dilewati lantaran adanya pengerjaan pipanisasi SPAM Umbulan.”Karenanya upaya ini untuk mengurai kemacetan,” beber dia.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya mengurai kemacetan yang kerap terjadi setiap hatinya itu, akan berkoordinasi dengan petugas patroli. Sedangkan pihak pemenang tender mega proyek SPAM Umbulan yakni PT Meta Adhya Tirta, melalui perwakilannya, M Anwar, saat hearing dengan DPRD Kota beberapa waktu lalu, berjanji untuk memberikan kontribusi dengan perbaikan jalan yang rusak. (dul)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry