Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan hadir. (FT/nizham alkafi)

SURABAYA | duta.co – Diakui atau tidak, bisnis media massa tengah menghadapi ujian berat dengan menjamurkan platform media sosial.  Selain google, ada instagram,  line,  linkedin, twitter, whatsapp, facebook, tumblr, tiktok dan youtube. Belum lagi ‘dominasi’ media ibukota.

“Ini tantangan serius bagi pengelola media di Jawa Timur. Selama ini, mereka bisa mengandalkan kue iklan dari perusahaan. Kini, platform media sosial terbuka lebar, maka peluang menjadi sempit, bahkan nyaris tertutup. Ini karena media sosial cenderung gratis,” demikian Eko Pamuji, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, kepada duta.co, Rabu (24/5/23).

Belum lagi, katanya, data menunjukkan, bahwa, versi Digital News Report 2022 yang dirilis Reuters Institute, media berbasis ibukota masih menjadi andalan. Ini banyak diakses masyarakat luas. “Karena itu, harus ada terobosan, bagaimana media online di Jatim bisa naik kelas, menembus batas, menasional, bahkan mendunia,” tegasnya.

Menurut doktor ilmu komunikasi Unair ini, Jawa Timur harus memiliki jaringan yang kuat. “Di Jawa Timur jumlah media terverifikasi dalam catatan Dewan Pers hingga November 2022 ada 132 media dari total 1.732 media yang sudah terverifikasi di Indonesia. Kita harus melakukan sinergitas,” tegasnya.

Acara Jatim Media Summit (JMS) 2023 ini, diinisiasi Suara.com bersama Beritajatim.com, berlangsung selama 2 hari (24-25 Mei) di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya. Temanya: “Kolaborasi Media Lokal Jawa Timur Menembus Batas untuk Naik Kelas”.

JMS bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola media lokal, memperluas wawasan dan pembaruan dalam bisnis media digital, memperluas jaringan dan peluang bisnis antara pengelola media lokal dengan biro iklan, platform global, dan pendukung media lokal. Kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat kelas media di Jawa Timur.

Ada konferensi atau diskusi panel, beberapa talkshow, workshop, coaching clinic, dan networking. Topik yang dibahas meliputi kondisi dan masa depan media lokal, peluang bisnis, manajemen, pendanaan, model bisnis, konten dan distribusi, teknologi, pendapatan dari iklan digital, dan lain-lain.

Beberapa pembicara antara lain Sapto Anggoro dari Dewan Pers, Ajar Edi dari Microsoft Indonesia, Amir Suherlan dari Dentsu/Wavemaker Indonesia, Yuswohady dari Inventure, Heru Tjatur dari MNC/ICT Watch, Then Triyadi dari Huawei Cloud, Aliefah Permata Fikri dari MGID, dan banyak lagi.

CEO Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto, menyatakan komitmennya untuk menyelenggarakan acara ini dengan baik. Harapannya adalah agar peserta dapat memperoleh manfaat langsung dan pengetahuan dari kegiatan ini.

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, juga menekankan pentingnya acara ini bagi media lokal di Jawa Timur. Suwarjono mencatat bahwa meskipun ada ribuan media digital yang tumbuh di daerah tersebut, hanya sebagian kecil yang memiliki model bisnis yang jelas dan berkelanjutan, dan belum ada yang benar-benar menonjol secara nasional.

Acara ini merupakan kesempatan berharga bagi pengelola media lokal di Jawa Timur untuk mengembangkan diri. Tidak hanya memberikan pengetahuan dan tip teknis, tetapi juga menjadi platform besar untuk berjejaring dan berkolaborasi dengan media lainnya serta pemangku kepentingan lainnya, yang dapat membuka peluang untuk pertumbuhan yang lebih baik.

Jatim Media Summit 2023 sudah menerima pendaftaran dari sekitar 135 pengelola media dan staf media lokal di Jawa Timur, serta perwakilan dari lembaga pemerintah dan sektor swasta yang akan berdiskusi dengan para pengelola media. Peserta tidak hanya berasal dari Jawa Timur, tetapi juga dari Jawa Tengah, Bangka Belitung, dan Papua. (nzm, wartabromo.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry