KH Idrus Ramli ketika memberikan kajian Aswaja sifat 20 di depan kader PKS. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Banyak cara memperingati Hari Santri Nasional (HSN). Fraksi PKS DPR RI misalnya, memilih menggelar Seminar dengan Tema “Peran Santri dalam Menjaga Kedaulatan NKRI”, Selasa, (22/20/2019) di Gedung DPR RI, Senayan.

“Momen yang baik untuk meneguhkan kembali garis perjuangan partai. Sebagaimana disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, bahwa garis perjuangan PKS adalah memuliakan ulama, santri dan pesantren,” demikian disampaikan KH Mahmud Mahfud, pengurus DPP PKS kepada duta.co, Sabtu (26/10/2019).

Narasumber yang hadir dalam seminar itu: Dr HM Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR/Wakil Ketua Badan Wakaf Pesantren Gontor), Prof Dr KH Ahmad Zahro, MA, Alhafidz (Rektor Univ Pesantren Darul Ulum, Jombang Jatim), Dr KH Dr Ahmad Hidayatullah Zarkasyi MA (Pondok Pesantren Modern Gontor), Dr KH Ahzami Samiun Jazuli, MA (Pembina Majelis Pesantren dan Mahad Dakwah Indonesia/MAPADI ), Dr A Zayadi  MA (Dirjen Pesantren Kementerian Agama RI), Dr H Masykuri MEd. (Ket Dep Diskdasmen PP Muhammadiyah)

Garis Perjuangan Partai

Dalam sambutannya, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini memberikan apresiasi dan penghormatan atas jasa ulama dan peran santri bagi republik ini.

“Atas nama pimpinan dan anggota Fraksi PKS serta  keluarga besar PKS saya ucapkan Selamat Hari Santri Nasional. Tidak berlebihan jika kita katakan santri adalah tulang punggung NKRI. Mereka yang mewariskan NKRI, mereka juga yang menjaga kedaulatannya,” tegasnya.

Pergerakan kemerdekaan Indonesia, tambahnya, bertabur nama besar ulama dan santri, pejuangnya atas kesadaran  hubbul wathon minal iman. Ini sudah diajarkan di pesantren-pesantren sejak dulu.

“Ketika penjajah hadir, maka jiwa-jiwa santri siap berkorban untuk ibu pertiwi. Hingga kini pesantren itu khas mengajarkan islahul umat wa hifzu daulah (perbaikan masyarakat serta penjagaan bangsa dan negara),” tegasnya.

“Itulah sifat dan karakter pendidikan pesantren yang sangat nasionalis sehingga layak dijadikan soko guru pendidikan nasional. Selain itu santri adalah gambaran nyaris sempurna visi pendidikan nasional dalam Pasal 31 UUD 1945 yaitu siswa didik yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Anggota DPR Dapil Banten ini, karakter pendidikan pesantren itu kita perkuat melalui UU Pesantren yang berhasil kita sahkan kemarin. Di samping itu, UU juga mengamanatkan kepada negara lewat pemerintah agar memberikan perhatian dan dukungan yang lebih kuat terhadap kemajuan, anggaran, dan sarana prasarana pesantren.

“Pemuliaan ulama, santri dan pesantren sejak awal sudah menjadi garis perjuangan Fraksi PKS di DPR. Sebagai buktinya, inisiator Hari Santri tanggal 22 Oktober adalah Dr HM Hidayat Nur Wahid. Fraksi yang pertama kali dan konsisten menggelar Lomba Baca Kitab Kuning di DPR ini hanya Fraksi PKS. Fraksi PKS all out mengusung dan melahirkan UU Pesantren dengan mengakomodir aspirasi seluruh ormas Islam dan pesantren di Indonesia,” ungkapnya.

Jazuli Juwaini, penulis Buku “Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka” mengajak seluruh masyarakat untuk menempatkan ulama dan santri secara terhormat dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dengan meneladani spiritnya dalam menjaga karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Aqidah Para Pemenang

Kedekatan PKS dengan ulama, santri dan pesantren telah mendapat apresiasi dari KH Idrus Ramli. Kiai yang dikenal sebagai ‘pendekar’ Ahlussunnah waljamaah ini, mengaku pertama kali diundang ngaji Aswaja oleh partai, dan itu PKS yang mengawali.

Sak umur-umur (selama hidup red.) saya belum pernah diundang ngaji oleh partai. Baru kali ini, dan PKS yang mengawali. Ini kalau partai-partai Islam membikin ngaji seperti ini, in sya Allah positif. Umat Islam akan semakin kuat, umat Islam akan menang. Itu harapan kita,” jelas Kiai Idrus dalam video pendek PKS.

Ia pun berharap seluruh partai Islam menyebarkan aqidah ahlussunnah. “Harapan saya pada PKS, karena sudah mengawali mengaji sifat 20 (Allah swt), maka,  ini harus menjadi misi dan visi partai, inilah aqidahnya para pemenang,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry