PROBOLINGGO | duta.co – Hasil pengelolaan uang parkir di RSUD dr Mohammad Saleh diduga bermasalah. Itu setelah terjadi perbedaan klaim antara pihak pengelola parkir dengan manajemen RSUD.
Komisi I dan Komisi II DPRD Kota Probolinggo menemukan adanya perbedaan laporan setoran uang parkir RSUD dr Mohammad Saleh.
Temuan itu didapat dari inspeksi dadakan yang dilakukan pada Rabu (17/4/2024).
Pengelola parkir menyebut uang setor tiap bulannya Rp 2 juta. Sementara pihak RSUD mengaku menerima uang setor 1,5 juta.
“Kami setor Rp 2.000.000, pak. Saya tidak tahu namanya, pokok kami setor ke RSUD, ada kwitansinya kok. Yang bayar pajak juga kami bayar ke Pemkot Rp 400.000 setiap bulan pak,” ungkap Rahmat, pengelola parkir.
Diketahui, pemanfaatan lahan parkir dikelola pihak ketiga. Setiap hari perolehan parkir disetor kepada seseorang yang disebutnya bernama Asong.
Tak hanya itu, anggota DPRD menemukan karcis parkir yang belum diplong.
Menurut anggota DPRD Kota Probolinggo, Sibro Malisi, karcis harus diporporasi oleh pemkot.
“Agar jumlah kendaraan yang parkir diketahui sekaligus antisipasi kehilangan,” jelas Sibro.
Sibro menyarankan pihak RSUD mencetak atau mengeluarkan kartu pass untuk diberikan kepada pengguna parkir yang sering meninggalkan tempat parkir untuk beberapa keperluan dalam sehari.
“Kartu pass itu, untuk mereka yang sering keluar tempat parkir. Kalau parkir lagi, mereka tidak perlu bayar lagi dan itu berlaku satu hari,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib mengaku, dirinya ikut melakukan sidak karena ingin mengetahui langsung kondisi di lapangan.
“Keterangan juru parkir yang kami dapatkan akan dibawa ke rapat untuk ditindaklanjuti. Ya, harus dilakukan perbaikan-perbaikan,” kata Abdul Mujib singkat.
Direktur RSUD dr Mohammad Saleh dr Intan menyebut, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan pengelola parkir. Tujuannya, agar pihaknya memilik data yang lebih akurat dan terinci.
“Kami akan koordinasi lebih lanjut supaya kami punya data lebih lengkap,” tandas Intan. hul/afa
