Emilie, siswa Smamda Surabaya asal Jerman (kiri) ikut belajar mencanting di Hari Batik Nasional di ruang terbuka sekolah, Senin (2/10/2023). DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – Sepuluh siswa asing yang mengikuti pertukaran pelajar di Surabaya belajar mencanting di Hari Batik Nasional 2023, Senin (1/10/2023). Mereka belajar bersama dengan siswa-siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.

Sepuluh siswa asing itu berasal dari berbagai negara, mulai Firlandia, Jerman, Belgia, Amerika Serikat, Filipina dan Malaysia. Mereka menempuh pendidikan di beberapa SMA di Surabaya termasuk di Smamda Surabaya.

Mereka belajar dari guru seni budaya Smamda Surabaya, Rahmad Setiyo Wibowo, juga bersama siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler membatik.

Kepala Smamda Surabaya Astajab melihat langsung proses pembelajaran membatik. DUTA/wiwiek

Sepuluh siswa asing itu nampak antusias. Mereka meniup canting ketika lubangnya tersumbat malam yang mengeras. Lukisan batik di atas kanvas putih ditebali dengan malam. Ketika kesulitan mencanting di telapak tangan, mereka memberinya alas kertas. “Supaya lebih mudah,” kata Emilie, salah satu siswa dari Jerman.

Emilie mengaku senang bisa belajar mencanting. Dia juga lebih mengetahui tentang batik bukan hanya selembar kain dengan motif yang indah tapi juga filosofinya. “Senang bisa belajar membatik di sin,” ujarnya.

Kepala Smamda Surabaya, Astajab mengaku sengaja mengajak siswa asing itu untuk belajar membatik. Selain memperingati Hari Batik Nasional, juga untuk memperkenalkan budaya dan seni asli Indonesia.

“Apalagi batik ini menjadi muatan lokal di Smamda Surabaya. Sehingga mereka juga wajib mengikuti dan belajar. Karena siswa Smamda Surabaya semuanya harus mengikuti mata pelajaran membatik ini. Mereka harus membuat karya di kenaikan kelas XI menuju XII,” jelas Astajab. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry