MUTASI : Isu rotasi jabatan akan kembali terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri (istimewa / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Politik adalah dinamis dan semua ada massanya, seperti dilakukan Ir. H. Sutrisno, usai menjabat Bupati Kediri, akhirnya menduduki jabatan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri. Pengunduran dirinya, kabarnya disampaikan dihadapan sejumlah wartawan pada Kamis kemarin. Tentunya ini menjadi pertanyaan tersendiri, berita sebelumnya bila Ketua DPP PDIP, Sri Rahayu diagendakan pada Sabtu besok, akan datang ke kantor berlogo banteng berada di timur Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

“Saya mundur dalam kondisi PDIP punya gedung baru dan aset tanah sudah atas nama DPP PDIP dan pilpres kita nomer 2 se Jatim. Menurut hemat saya dalam kondisi on. Maksudnya kalau kita dibanding Kota Blitar. Pileg kita juga naik suara juga naik, perolehan kursi naik. Selama jadi ketua saya tidak menyulitkan partai selama ini kalau ada tugas partai saya juga tidak pernah minta uang jalan. Bagi yang beragama Islam saya ajak mereka salat malam itu juga sambil koordinasi bersama pengurus,” ucap Sutrisno, hanya pada sejumlah media tertentu yang diundangnya.

Namun sumber lain di DPP PDIP menjelaskan, bahwa semenjak digelarnya Kongres PDIP pada 8 Agustus lalu di Pulau Bali, kehadirannya tidak nampak lagi. Juga saat kegiatan pembekalan kader partai. “Pak Dodi Purwanto memang aktif, semua juga tahu, baik dalam kegiatan internal partai di tingkat DPP maupun DPD, semoga beliau juga aktif menjalankan roda DPC dengan jabatannya sebagai sekretaris,” jelas sumber duta.co

Lalu benarkah pernyataan Sutrisno bahwa dirinya tidak pernah menggunakan anggaran kas partai seperti pernyataannya tidak pernah meminta uang jalan? Gatot Priyono, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menyampaikan bila secara organisasi belum menyampaikan laporan pertangggungjawaban keuangan partai.

“Untuk laporan keuangan DPC baru dimulai dari tanggal 7 Juli 2019 kemarin, terkait pertanggungjawaban secara organisasi belum. Karena pengunduran itu kan pengajuannya pribadi ke organisasi. Jadi pengunduran ini tidak melalui rapat pengurus. Kita tahunya dari surat itu, surat tembusan yang ditujukan ke DPP,” terangnya.

Pertanyaan berikutnya, bila Sutrisno mundur lalu bagaimana dengan pasangan Mujahid dan Eko Ediono. Dimana baik saat Konfercab maupun di sejumlah kegiatan, mantan Bupati Kediri ini memberikan pernyataan mendukung mereka maju dalam Pilkada akan digelar tahun depan. Lalu akan memakai baju partai apa, apalagi dengan pernyataan tegas suami Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti, bahwa Sekretaris Komisi A, H. Masykur Lukman dari Fraksi Kebangkitan Bangsa sebagai sosok munafik.

“Salat Malam dianggarkan Rp. 1,4 miliar, kenapa kades dimintai sumbangan dan saya punya bukti kuitansinya,” ucap Masykur Lukman saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) dihadiri camat se-Kabupaten Kediri. “Itu orang munafik yang bicara begitu. Orang yang tidak punya Tuhan, orang tidak tahu sendiri kok, itu fitnah. Digaji saja saya tidak mau kok, malah di pendopo itu setiap Malam Jumat, terpaksa saya menyampaikan, itu uang saya pribadi loh setiap malam jumat saya suruh nagih ke perusahaan,” ucapnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry