SIDOARJO | duta.co – Bersih Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, yang digelar di Balai Desa Kupang, Sabtu, (26/10/19) malam diramaikan dengan pertunjukan wayang kulit. Sebelumnya, kegiatan juga diwarnai dengan kegiatan menarik yakni lomba tumpeng.

Sekitar 15 tumpeng dijejer diatas meja yang dibawa masing-masing RT di Desa Kupang unutk dilombakan dan diambil juara.

Bati Ops TMMD, Serma Sutrisno mengatakan, sebagai wujud kemanunggalan TNI dan warga Desa Kupang, dirinya didaulat menjadi juri dalam perlombaan. Selain itu, tampak kekompakan warga yang ramai-ramai memakan tumpeng bersama-sama.

“Saya sampai kenyang mencicipi tumpeng pertama sampai tumpeng terakhir. Selain itu, tampak kekompakan dan rukun sehingga pada acara makan tumpeng ramai-ramai bersama dengan warga saya tidak ikutan, karena jadi juri sudah kenyang pada kegiatan tadi,” ujarnya Minggu, (27/10/19).

Kepala Desa Kupang, Muhammad, mengatakan, tujuan digelarnya bersih Desa Kupang ini adalah supaya Desa Kupang terhindar dari segala mara bahaya, dan tetap berkehidupan rukun.

“Tujuan diadakan bersih Desa atau Ruwah Desa ini adalah budaya setiap tahun agar supaya Desa Kupang terhindar dari segala mara bahaya, hidup rukun, guyub, tenteram dan semoga mendapatkan rejeki yang barokah,” tutur Muhamad.

Kades menambahkan, warga Desa Kupang sangat bersyukur atas kehadiran Satgas TMMD ke-106 yang menempatkan Desa Kupang sebagai sasaran pembangunan. Ia mengaku, bahwa baru tahun ini pembangunan di Desanya ter-realisasikan.

“Yang paling penting Desa Kupang bersyukur atas kehadiran Satgas TMMD ke-106 sehingga proyek jembatan, jalan, plengsengan, jamban, perbaikan sekolah, PJU (Penerangan Jalan Umum), serta proyek fisik dan non fisik lain yang sudah lama diimpikan seluruh warga Desa Kupang Jabon baru terealisasi pada pemerintahan saya tahun 2019 ini,” ujar Kades.

Melestarikan Budaya Desa Kupang Agar Tetap Dikenal

Sementara itu, Babinsa Desa Kupang, Sertu Sugianto mengatakan, berbagai rangkaian acara dalam kegiatan ini antara lain, khataman quran, tasyakuran (tumpengan), serta pagelaran kesenian tradisional wayang kulit dari kelompok kesenian Pacet, Ki Dalang Wardono.

Sertu Sugianto menambahkan, pagelaran kesenian tradisional wayang kulit ini dipilih sebagai salah satu pertunjukan dalam acara selamatan desa sebagai upaya melestarikan dan menjaga budaya agar tetap dikenal masyarakat di tengah perubahan zaman yang semakin modern.

“Pagelaran kesenian tradisional wayang kulit ini memiliki banyak nilai yang bisa diambil di dalamnya, mulai dari rasa cinta terhadap budaya, kerukunan, kebaikan, dan sebagainya,” tutup Sertu Sugianto. (nzm/loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry