Di Pasuruan jalan rusak ditanami pisang, baru dibangun (ft kiri) dan kondisi jalan di Desa Barengkrajan yang parah. (ft/kanan)

SIDOARJO | duta.co – Habis sudah kesabaran warga dua desa (Desa Barengkrajan dan Desa Sidorejo), Kecamatan Krian menyaksikan akses jalan menuju Krian yang, rusak berat. Korban sudah berjatuhan. Laporan sudah disampaikan. Tetapi, hingga kini, jalan itu dibiarkan menganga.

“Ya! Korban sudah berjatuhan. Tadi pagi, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam ‘nyungsep’ di kubangan. Kondisi jalan sangat parah. Apalagi saat hujan, penuh air. Tidak jelas, mana jalan, mana lubang,” demikian disampaikan Buhadi, warga Sidorejo kepada duta.co, Jumat (17/1/2020).

Hal yang sama disampaikan warga Desa Barengkrajan. Mereka bahkan sudah sepakat mengambil sikap tegas, menutup jalan. Tujuannya agar korban tidak semakin banyak. “Warga sepakat lubang-lubang itu ditanami pisang. Biar jelas, mana jalan, mana lubang. Ini penting karena jalan tersebut (sampai dini hari) menjadi akses warga ke pasar Krian,” jelasnya.

Kejengkelan warga ini dibenarkan perangkat Desa Barengkrajan. Menurutnya, sudah lama, warga gelisah menyaksikan proyek pembenahan jalan yang mangkrak. Di samping lemot, proyek itu dihentikan, padahal kondisi jalan masih amburadul, rusat berat.

“Desa sudah berusaha untuk melaporkan masalah ini, tetapi, lagi-lagi tidak ada tanggapan,” jelas perangkat tersebut dengan memohon namanya tidak disebut.

Ditanya soal rencana warga tanam pohon pisang di kubangan, perangkat itu tidak membantah. Menurutnya, sejumlah warga memang sudah habis kesabarannya, dan ingin menutup jalan tersebut dengan tanaman pisang.

“Saya dengar Minggu besok mereka kerja bakti, tanam pisang. Tentu, Desa tidak bisa menghalangi, karena korban sudah berjatuhan,” tegasnya.

Lapor ke Pemprov

Padahal, kalau sampai jalan itu benar-benar tertanami pisang, bisa dipastikan akses mobil besar yang, keluar masuk pabrik di Barengkerajan dan Sidoarjo, berhenti total. Di samping itu, jalan tersebut tengah menjadi kebutuhan penting PLN setelah 61 tiang listriknya patah.

“Kita berharap Pemkab Sidoarjo tanggap tentang ini. Meski Bupati sedang ditahan KPK, tetapi bawahannya, pelaksana tugas (Plt) Bupati yang dijabat Wagub Nur Ahmad harus memperhatikan masalah tersebut. Kalau tidak, kita lapor ke Pemprov,” ujarnya.

Hartono, S.Kom, warga Perumahan Graha Pertama, Desa Sidorejo, juga mengaku heran menyaksikan cara kerja kontraktor tersebut. Termasuk plengsengan sungai. Menurutnya, anggaran yang dipasang tiga ratus juta lebih, tetapi, hasilnya sangat mengecewakan.

“Saya kira wajar, kalau sampai warga marah. Apalagi di saat KPK sedang ubek-ubek Sidoarjo, ini harus menjadi perhatian bersama,” jelas alumni ITS Surabaya ini.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry