Tim FK Unair dan dari Mie University dan Tokyo University Jepang usai pertemuan di FK Unair, Kamis (26/9). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menurunkan multi disiplin ilmu untuk meneliti penyakit neurodegenerative desease. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Papua bersama  dua unievrsitas di Jepang.

Kolaborasi itu ditandai dengan pertemuan kedua belah pihak yang diwakili Wakil Dekan 3 FK Unair, Prof Dr dr Ni Made Mertaniasih dan Prof Dr dr Hasan Machfoed, SpS (K) dari Departemen Penyakit Syaraf FK Unair RSU Dr Soetomo Surabaya.

Sementara dari Mie University Jepang, diwakili oleh Hiroyuki Ishiura dari The University of Tokyo Hospital dan Yasumasa Kokubu dari Mie University.

Dalam kesempatan itu, Prof Made mengatakan untuk kerjasama penelitian dengan dua kampus di Jepang ini, FK Unair menurunkan tim ahli dari multi disiplin ilmu.

Yaitu dari bedah departemen syaraf, bedah syaraf, anatomi histology, biomedik dan patologi anatomi. “Yang memfasitasi dari Airlangga Tropicak Desease untuk penelitian ini,” ujar Prof Made usai pertemuan di ruang pertemuan FK Unair, Kamis (26/9).

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Papua. Karena, sejak 2006 itu banyak kasus di wilayah itu terutama tentang neurodegenerative desease.  “Banyak kasus di sana, makanya kita akan meneliti sebabnya itu karena apa,” ungkap Prof Made.

Prof Hasan Machfoed mengungkapkan, di Papua banyak terjadi demensia komplek. Di mana seseorang sangat sulit mengingat. Bahkan ingatannya mundur semua. Sehingga mereka bagaikan anak kecil.

“Di sana neurodegenerative desease itu dibarengi alzheimer. Kita akan teliti ini hingga ke akarnya. Penyebabnya apa kita akan ketahui dalam waktu dekat,” ungkapnya.

Nantinya, kedu belah pihak akan melakukan pengecekan darah. Sampel darah masyarakat Papua akan dibawa ke Surabaya untuk diteliti lebih lanjut. “Penelitiannya dilakukan secara mendasar, secara genetik, agar bisa menyeluruh dan komprehensif,” jelasnya.

Nantinya dengan hasil penelitian ini, bisa dicari solusi dan pengobatan agar bisa tepat sasaran.  end