MALANG | duta.co – Himaprodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan Webinar dengan menggandeng perusahaan besar yakni PT. Bank Syariah Indonesia. Mengupas tema “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung Kebangkitan UMKM di Indonesia”.

Dalam pembukaannya, Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi, menyampaikan peran perbankan syariah yang dibutuhkan untuk mendukung berkembangnya UMKM. Dimana pandemi covid selama dua tahun memberikan dampak khususnya pada UMKM. Hantaman pandemi telah memberikan dampak penurunan perekonomian Indonesia.

“Survei Kementerian Koperasi dan UKM kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi 23% UMKM mengalami penurunan omzet, sedangkan 19% terhambat distribusi, dan 19% mengalami kendala permodalan,” ungkap Diana.

Dilanjutkan oleh Dekan yang dikenal inovatif ini, begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi sama, yaitu 30% UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik. Serta sebanyak 48% UMKM tutup sementara.

Menurutnya pemulihan UMKM menjadi prioritas pemerintah mengingat sektor ini merupakan salah satu pilar penting dalam kebangkitan ekonomi nasional. Dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, UMKM berkontribusi 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 % dari total tenaga kerja yang ada.

Lebih lanjut Diana menekankan peran dari keuangan Syariah sebagai salah satu instrumen yang berperan penting dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan mengurangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan pengelolaan dan transaksi berdasarkan prinsip keadilan dan ketulusan akan terlihat dari mekanisme pembiayaan risiko yang adil dalam pembiayaan syariah serta kehadiran sosial keuangan syariah seperti zakat, waqaf, dan infaq.

“Keuangan syariah berperan penting berdasarkan Islamic Global Report tahun 2020 keuangan syariah diprediksi akan senantiasa stabil meskipun dihantam pandemi,” tutur Diana.

Sementara itu narasumber Webinar ini dari PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Prasetyo Tomo, menyampaikan bahwa melihat perkembangan sejak pandemi BSI ini masih meningkat dan berperan dalam perekonomian UMKM sebesar 40% dalam memulihkan perekonomian. Sektor utama UMKM ini sendiri yaitu dalam pertanian, perikanan, dan perkebunan, industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran. Juga penyediaan akomodasi makanan dan minuman serta pengangkutan pergudangan.

“BSI mengembangkan model bisnis dalam penguatan UMKM melalui pembiayaan yang berkesinambungan, pemberdayaan UMKM Center dan Portal,” ujar Prasetyo.

Menurutnya Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi, sehingga meningkatnya industri halal Indonesia pada tahun 2020.

“Nilai perdagangan industri halal dan perbankan syariah fokus melakukan pengembangan sektor riil khususnya pada UMKM. Tantangan yaitu Market Share industri jasa keuangan syariah yang masih relatif kecil, hanya 9.90% dari aset industri,” urainya.

Prasetyo menilai, lembaga keungan syariah harus memiliki infrastruktur yang kuat dan lengkap dalam mengembangkan bisnis model untuk penguatan UMKM. Hal ini mencakup pembiayaan yang berkesinambungan terdiri dari inkubator, mikro program, mikro program dan komersial.

Pemberdayaan UMKM center dan portal yang terdiri dari pelatihan dan pendampingan, informasi dan konsultasi, display dan market place, Co-working space, komunitas UMKM BSI serta campaign UMKM BSI. Dan juga Penguatan akses pasar yang terdiri dari UMKM expo, pelatihan go digital, kemitraan, avalis, dan off taker. BSI sendiri segera meluncurkan UMKM center yang berada di Aceh yang akan segera launching dalam waktu dekat ini.

Sebelum menutup paparannya, ia mengemukakan beberapa Good Minsed UMKM agar sukses. Diantaranya memiliki visi dan misi yang besar, bekerjasama dengan tim, berani mengambil risiko, mengoptimalkan penjualan, selalu ingin jadi lebih baik, mencintai bisnis yang telah dibangun, dan Learning Proses.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, yang dihadiri oleh 25 mahasiswa secara luring dan 300 mahasiswa secara daring. Harapannya dengan kegiatan webinar kali ini khususnya mahasiswa Perbankan Syariah di FEB Unisma ikut andil dalam mendukung program pemerintah mengenai UMKM.

Dengan diadakan acara webinar ini semoga bisa menanggulangi kendala perekonomian di Indonesia saat ini dan memberikan pemahaman secara luas kepada masyarakat tentang produk perbankan syariah di Indonesia sebagai salah satu bentuk untuk dukungan membangkitkan kulitas ekonomi yang lebih baik lagi.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry