Kakek Sunari saat menerima bantuan dari Juru Warta Sidoarjo. (FT/NIZHAM)

SIDOARJO | duta.co – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Sidoarjo dinilai mampu mendongkrak jiwa sosial masyarakat. Terbukti, masyarakat tampak saling bergotong-royong membantu warga kurang mampu terdampak Covid-19 di berbagai daerah.

Salah satunya Sunari (78) dan Murani (70), warga Dusun Doplangtretek, Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Kedua lansia yang saat itu diberitakan tidak mendapat sumbangan sembako dari pemerintah, kini mendapat perhatian dari berbagai pihak.

“Kakek tinggal sendirian di rumah berukuran kecil. Selama ada penerapan PSBB dari pemerintah, (kakek Sunari) belum pernah sama sekali menerima bantuan. Karena ada persoalan KTP nya yang lama (bukan E-KTP),” ujar cucu kakek Sunari, Jumat (22/5/20) sore.

Ia menambahkan, keseharian kakeknya yaitu mencari barang bekas untuk dijadikan uang demi menopang kehidupannya.

“Sehari-hari Mbah Sunari mencari barang bekas atau rosokan untuk dijadikan uang demi menyambung hidupnya. Apalagi Covid-19 ini membuat mbah Sunari kesulitan mencari barang bekas karena penerapan PSBB dari pemerintah dan banyak desa yang di tutup,” imbuh cucu Sunari.

Selain itu, Murani, seorang nenek yang diketahui sakit lumpuh bertahun-tahun, demi menopang hidupnya ia mengikut cucunya. Paska diberitakan media, Murani baru mendapatkan bantuan.

Sementara itu, Suliyono, ketua RT 05 RW 02 setempat mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Juru Warta Sidoarjo yang telah memberikan bantuan sembako dan bantuan uang tunai kepada keduanya.

“Saya sangat berterima kasih. Semoga kedepannya untuk Pemerintah Desa seharusnya tahu dan jangan menunggu diberitakan. Selama ini memang belum ada bantuan karena alasannya masalah identitas. Amat sangat disayangkan karena (keduanya) warga asli dan warga sini dari kecil,” ujar Suliyono.

Nenek Murani saat menerima bantuan dari Juru Warta Sidoarjo, (FT/NIZHAM)

Senada, Wahyu (37), cucu nenek Murani, kepada Juru Warta membenarkan jika di masa pandemi ini memang belum ada bantuan. Ia mengaku, bantuan datang setelah ada pemberitaan dari media. Setelah ramai diberitakan, bantuan dari Polsek Prambon datang ke nenek Murani.

“Harapan saya untuk Lansia tolong diperhatikan minimal ada bantuan per bulan dari pemerintah dan tidak pilah-pilah dalam memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar sangat membutuhkan.” jelas Wahyu.

Di kesempatan berbeda, Juru Warta Harian Duta Masyarakat, Lutfi, Sabtu (23/5/20) sore mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian teman-teman pewarta kepada warga kurang mampu yang terdampak Covid-19.

“Masa setiap kali rekan-rekan juru warta menulis pemberitaan, baru ada action dari pemerintah maupun Dinas terkait dan lainnya. Apa memang harus menunggu diberitakan dulu?,” tegas Lutfi.

Terlebih, Lutfi menambahkan, dalam kondisi seperti ini, masyarakat terdampak sangat membutuhkan bantuan, terlebih di masa penerapan Pembatasan Sosial Berakala Besar (PSBB).

“Semoga pandemi ini segera berakhir dan aktifitas maupun roda perekonomian segera pulih,” ucapnya. (nzm/loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry