Banjir yang terjadi di Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. (DUTA.CO/Raffael)

PASURUAN | duta.co – Sejak beberapa pekan lalu, banjir terus mengepung wilayah kawasan Kota Pasuruan. Akibatnya, ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak. Terkait musibah itu, DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Jatim, mendesak pemerintah tangani secara serius dan tak setengah-setengah.

Banjir kali ini, dianggap terparah dari pada sebelumnya. “Banjir yang terjadi di Kota Pasuruan bukan akibat intensitas hujan tinggi, tapi ada hal yang perlu dikaji dan dibenahi pemerintah,” kata Wakil Ketua DPD Pospera Jatim, Amin Suprayitno, Minggu (1/3/2020).

Kata dia, semestinya pihak terkait harus ada penanganan serius. “Salah satunya gorong-gorong yang ada di wilayah wajah Kota Pasuruan itu full airnya. Seperti di Jalan Sumatera, Jalan Belitung, Jalan Niaga, dan Jalan Pantura Karangketug itu, wajah Kota Pasuruan yang tidak ada perhatian,” paparnya.

Dijelaskannya, ini bukti bahwa pemerintah kurang bisa mengelola tentang rekayasa pembuangan air hujan, sebab dibutuhkan sinergritas dari Dinas PU, Perkim, dan DLH. “Kami berharap pemerintah harus bisa bersinergi dengan warga masyarakat terkait dampak banjir ini,” ungkap Suprayitno.

Diakuinya, banyak keluhan masyarakat yang harus ditampung tentang proses yang sudah dilakukan sebelum ini. “Atas keluhan warga ini, pemerintah harus segera lakukan tindakan cepat dengan menangani dan cari penyebab pada titik-titik yang rawan bencana banjir,” jelasnya.

Dikatakannya, banjir ini terjadi karena sistem saluran pembuangan air hujan yang kurang optimal. “Terbukti bahwa banyak saluran pembuangan air yang tersumbat dan beberapa gorong-gorong banyak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan banyak sampah yang berserakannya,” imbuhnya. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry