Edukasi dari dosen Fakultas Pertanian UWKS untuk meningkatkan nilai ekonomi tanaman hias di Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo beberapa waktu lalu. DUTA/ist

SIDOARJO | duta.co – Tanaman hias menjadi mata pencaharian warga di Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Untuk bisa meningkatkan nilai ekonomi dari budidaya tanaman hias itu, dosen Fakultas Pertanian, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) memberikan edukasi dan pelatihan beberapa waktu lalu.

Edukasi terkait implementasi Teknologi Crop Improvement itu melibatkan Prof. Dr. Achmadi Susilo, MS (Ketua) dengan anggota Ir. Moch Thohiron, M.P, Dr. Ir. Elika Yuniarti dan Achmad Wicaksono, S. Ak. M.Ak

Ketua tim pengabdian masyarakat, Prof Achmadi mengatakan kegiatan ini dilakukan dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat sasaran terkait merawat tanaman.

“Tujuan kami untuk memberikan pemahaman pentingnya Crop improving untuk menaikkan value added tanaman hias di perkotaan. Juga untuk memberikan bekal merawat tanaman hias dari organisme pengganggu tanaman (OPT) secara benar melalui teknologi biopestisida. Dan juga memberikan skill bagi masyarakat/ibu-ibu PKK terkait pengelolaan keuangan Rumah Tangga/Bisnis/Skala UMKM melalui praktek Buku Warung berbasis Android,” ujarnya.

Pendekatan metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan pendekatan andragogi yakni dengan cara melakukan penyuluhan dan diskusi untuk memahami teknologi biopestisida maupun teknologi crop improving. Kedua dengan melakukan praktik secara langsung untuk menambah skill masyarakat terkait adanya teknologi tersebut.

Selama ini untuk merawat tanaman hias oleh masyarakat di Kelurahan Sepanjang kurang intensif, seadanya hanya dengan cara menyiram secara rutin dan tanpa proteksi tanaman. Hal ini akan merugikan secara ekonomi terutama tanaman hias yang harganya cukup mahal.

Selain itu untuk kelompok masyarakat yang menjadikan tanaman hias sebagai komoditas agribisnis, maka adanya serangan    hama tanaman akan dapat merugikan petani.

Dikatakan Prof Achmadi mengatakan selama ini masyarakat masih banyak yang belum memahami bagaimana cara melindungi tanaman hiasnya agar terhindar dari serangan OPT. Salah satu jenis teknologi yang ramah lingkungan yang cocok untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman hias di perkotaan adalah Teknologi Bioinsektisida yang berbasis tanaman bahan alam di sekitar rumah atau pekarangan.

Inovasi lain yang dianggap urgen dan perlu ditawarkan pada masyarakat kota terkait budidaya tanaman hias dan tanaman buah adalah Teknologi Crop Improvement (TCI), di antaranya Teknik sambung batang bawah dan batang atas dengan jenis tanaman hias yang memiliki bunga berbeda-beda. Jika teknologi TCI ini diterapkan, maka budidaya tanaman hias akan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

Selain masalah hama, masyarakt juga masih masyarakat kelurahan Sepanjang masih belum memahami teknologi sederhana dalam melakukan pembukuan untuk mendukung unit bisnisnya melalui Buku Warung berbasis Teknologi HP Android.

Ada 3 jenis inovasi teknologi yang telah diimplementasikan pada saat pengabdian masyarakat di mitra sasaran yaitu masyarakat/ibu-ibu PKK dan pedagang yakni Teknologi Tepat Guna Pembuatan Insektisida Botani berbasis Tanaman bahan Alam dari Pekarangan sekitar Kelurahan dengan pemateri Prof. Dr. Achmadi Susilo dan Dr. Ir. Elika Yuniarti.

Kedua adalah Teknologi Crop Improving dalam bentuk Pelatihan Ketrampilan Teknik Sambung dan Grafting tanaman Hias dan Tanaman Buah dengan pemateri Ir. Moch Thohiron, MP) dan Implementasi Teknologi Buku Warung Untuk pengelolaan Sistem Keuangan Rumah tangga dan Pedagang/Masyarakat UMKM dengan pemateri Achmad Wicaksono, S.Ak., M. Ak.

Kegiatan yang diikuti 26 orang itu pada pertengahan 2023 lalu itu menunjukkan bahwa kelompok Ibu-Ibu PKK dan Kader Lingkungan Kelurahan telah menguasai teknologi pembuatan biopestisida berbasis tanaman bahan alam yang ada di sekitar Kelurahan Sepanjang. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry