JOMBANG | duta.co – Bukan rahasia lagi, bahwa, kondisi jalan di berbagai pelosok daerah Kabupaten Jombang, rusak parah. Di Kecamatan Jogoroto, misalnya, Anda akan melihat betapa jalan yang berada di depan Kantor Kecamatan, itu rusak berat. Belum lagi guyuran hujan yang terus mendera.

Disambati perangkat daerah, maka, terhitung Senin (24/1/22) kemarin, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab dan Wakilnya Sumrambah, turun gunung, safari ke Kantor Kecamatan.

Untuk bisa cepat menyisir daerah pelosok, keduanya bagi-bagi tugas. Tujuannya agar cepat mendengar aspirasi masyarakat melalui Musrenbang alias Musyawarah Rencana Pembangunan di Tingkat Kecamatan.

“Baguslah! Lihatlah, jalan utama kecamatan sudah babak belur. Di depan Kecamatan Jogoroto misalnya, tidak ada yang bisa kita pilih. Risiko infrastruktur itu besar, kecelakaan, bukan tidak mungkin merenggut nyawa,” demikian keluhan dari pengguna jalan.

Tanami Pisang

Apalagi, kita tahu, sejak Desember 2021 hingga Januari 2022, Jombang terus dihajar hujan. Jalan-jalan pun rusak berat, penuh dengan genangan air. Bahkan, ada,  masyarakatnya yang jengkel. Lalu jalan itu mereka tanami pohon pisang.

Karuan, Musrenbang yang ada di empat kecamatan (Bareng, Gudo, Ngoro dan Wonosalam) ramai dengan isu itu, jalan rusak. Di Kecamatan Bareng, Wabup Jombang Sumrambah, masih bisa bernafas lega. Ini karena hanya terkait waduk biru yang ambrol. Ia minta masyarakat kompak melarang pengambilan batu waduk.

Tapi, tak kalah seru, ketika berada di Kecamatan Jogoroto. Orang nomor dua di Jombang ini, tak kuasa menanggapi keluhan Camat Jogoroto, Nunik Hindayati.ST terkait jalan yang rusak parah. Di depan Wabup, Nunik terus terang, mengeluh soal jalan. Apa tanggapan Wabup?

“Tadi sudah kita dengar sambutan Bu Camat, dengan setengah menangis terkait jalan rusak dan banyak lubang. Saya ingin jelaskan dulu kondisi (keuangan red) kita. Keuangan kita tidak sehat, terutama saat terjadi pandemi covid 19. Devisit (utang) Pemkab mencapai Rp359 miliar,” demikian Wabup blak-blakan.

“Terkait pembangunan Infrastruktur jalan Jogoroto, tadi Bu Camat sampai setengah nangis. Biar yang jawab Bapak Kepala Bappeda langsung. Bisanya memperbaiki jalan rusak itu kapan,” demikian Sumrambah sambil mempersilakan Bappeda.

Setelah ada penjelasan, akhirnya Wabup melanjutkan sambutan. “Keuangan Kabupaten Jombang tidak sehat. Kedua, penggunaan Dana Desa harus efektif dan efesien. Ini penting guna membantu pemerintah Kabupaten menyelesaikan infrastruktur. Sekedar tahu,  jika semua infrastruktur yang rusak Pemkab bangun, maka, butuh dana sekitar Rp1,5 triliun,” jelasnya. (muh)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry