PANIK: Evakuasi korban gladi resik latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Rabu (17/5) siang. (ist)

Korban Gladi Resik Latihan Perang PPRC di Natuna:

  1. Pratu Marwan, meninggal dunia pukul 12.22 WIB.
  2. Praka Edy, meninggal dunia
  3. Pratu Bayu Agung, luka parah
  4. Serda Alpredo Siahaan, luka parah
  5. Prada Danar, luka parah
  6. Pratu Ridai, luka pada bagian lutut
  7. Pratu Didi Hardianto, luka pada bagian tangan kiri
  8. Sertu Blego Switage, luka pada tangan kiri dan perut
  9. Pratu Ibnu Hidayat meninggal dunia
  10. Danrai Kapten Arh Heru, meninggal dunia

Catatan: Semua korban dari Satuan Yon Arhanud 1 Kostrad

 

DIRAWAT: Korban luka gladi resik latihan perang PRRC di Natuna, Rabu (17/5), mendapatkan perawatan. (ist)

NATUNA | duta.co – Gladi bersih latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Tanjung Datuk Natuna, Rabu (17/5) siang, makan korban. Empat prajurit TNI meninggal sementara beberapa lainnya luka parah. Informasi yang beredar, mereka terkena ledakan meriam teman sendiri.

Informasi yang dihimpun, para korban berasal dari Satuan Yon Arhanud 1 Kostrad. Setelah terjadi ledakan meriam yang hanya berjarak beberapa meter dari posisi mereka, sekira pukul 11.20 WIB kemarin.  Dua korban di antaranya  Kapten Arh Heru (Danrai) dan Praka Edi. Mereka tewas di tempat dan langsung dilarikan ke RSUD Natuna.

Lokasi kejadian tepatnya berada di Stelling Arhanud 1/K Jat Giant BOW. Saat gladi resik sedang berlangsung, terjadi kecelakaan penembakan di lokasi. Saat drone melintas di atas, masing-masing pucuk melakukan penembakan.

Pucuk 8 mengalami los kendali pada penyekat kiri yang mengakibatkan penembak tidak dapat mengendalikan pucuknya. Lalu elevasi turun kemudian membabat ke arah jam 9 pada posisi pucuk 7 dan 6.

Posisi Kapt Arh Heru berada di belakang kiri Pucuk 7 terbabat bagian perut dan punggung dan meninggal di tempat.  Praka Edi yang duduk di belakang tembakan pucuk 6 tertembak bagian badan dan meninggal di tempat.

Dua korban tewas lainnya adalah Pratu Ibnu Hidayat dan  Pratu Marwan. Belum jelas bagaimana kronologi meninggalnya kedua korban tersebut.

 

Kondisi Korban

Informasi yang diperoleh wartawan, Pratu Marwan sampai mengalami usus keluar, kaki kiri patah dan masih menyatu dengan badan. Sementara kaki kanan putus. Korban meninggal pukul 12.22 WIB kemarin dan jenazahnya di Kamar Jenazah RSUD Natuna.

Sedangkan Praka Edy mengalami pinggang  ke bawah hancur kena serpihan peluru. Korban dievakuasi pakai helikopter dari lapangan ke RSUD Natuna dan meninggal dunia di perjalanan karena kehabisan darah kini berada di kamar jenazah.

Sementara itu,  Pratu Bayu Agung mengalami leher  sebelah kanan luka kena percikan peluru. Paha sebelah kanan luka kena percikan peluru.  Serda Alpredo Siahaan, jari tangan kanan putus, paha kanan luka kena percikan peluru. Prada Danar mengalami paha kanana luka  kena percikan peluru. Mereka dievakuasi ke RSUD Natuna.

Sedangkan Pratu Ridai, lutut kaki kiri kena serpihan peluru.  Pratu Didi Hardianto luka  tangan kiri kena serpihan peluru. Keduanya dirawat di tenda lapangan. Sementara Sertu Blego Switage mengalami tangan kiri  dan perut  luka kena serpihan peluru.

 

Belum Ada Penjelasan

Komandan Korem 033/WP Brigjen TNI Fachri saat dihubungi mengatakan, saat ini proses evakuasi terhadap korban sedang berlangsung. “Para korban sedang ditangani dan kini dalam penangangan tim medis,” ujarnya.

Fachri tidak dapat menjelaskan lebih detail kejadian karena sedang menggelar rapat. “Saya sedang rapat, coba hubungi anggota saya di lapangan,” tutur Fachri. Latihan perang ini dijadwalkan akan dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada 19 Mei 2017 mendatang. hud, tri, meo

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry