GAME : Siswa dan tenaga pengajar di SDN Pakunden 1 diajak bermain, bernyanyi dan mendoakan teman mereka saat ini terkena musibah (duta.co/Mohammad Isnan )

KEDIRI | duta.co – Sempat tersandung masalah, Dinas Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri bersama tim English Massive (Emas), menggelar recovery kepada siswa dan guru. Recovery dilakukan  terkait dengan kasus minggu lalu terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakunden 1 Kota Kediri  di Gg. 1 No. 60 Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri, pada Jum’at pagi (2/2).
Dimana satu anak dikeroyok empat temannya saat main bola dan ditendang kemaluannya. Saat ini korban masih dirawat dan opname di RS Kota Surabaya. Dalam recovery sejumlah game dilakukan bersama selain mendoakan teman mereka, berinisial T (12), saat ini menjalani perawatan medis di RS. Dr. Soetomo Surabaya.
Dijelaskan Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dikdas Diknas) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, bahwa kehadirannya bersama para tutor Emas, terkait mengembalikan kondisi psikologi para siswa dan guru, agar kembali berjalan normal seperti sediakala.
“Tentu ini menjadi gangguan psikis kepada siswa dan guru di sekolahan ini. Untuk itu kami dari Dinas Pendidikan, memiliki tim English Massive mengajak para tutornya yang sebelumnya telah kita latih, untuk memberikan bentuk edukasi menyenangkan. Harapannya, kegiatan belajar mengajar kembali berjalan normal,” ungkapnya.
Dengan menghadirkan 14 tutor, dibagi sesuai jumlah kelas yang ada. Para siswa kemudian diajak berhitung dan bernyanyi.
“Selanjutnya, kami ajak out door, dengan disuguhi permainan sulap. Penutup acara, kami minta masing – masing siswa dan guru, untuk cap lima jari di atas kain. Sebagai bentuk dukungan sekaligus mendoakan teman mereka, saat ini mendapat perawatan medis di Ruang ICU dr. Soetomo Surabaya,” terang Kabid Dikdas.
Terkait proses hukum sedang berjalan, Chevy Ning Suyudi berharap segera terselesaikan dengan baik. Harapannya, para siswa tidak terganggu atas permasalahan ini dan dapat melanjutkan kegiatan belajar dalam kondisi normal.  “Untuk siswa yang bersangkutan, sudah didampingi tim khusus psikolog,” terangnya.
Ditemui usai acara cap lima jari di atas kain putih bertulis GWS My Friend, Sailendra (22), salah satu tutor Emas mengaku merasa simpati atas kejadian ini. Apalagi berlangsung di lingkungan dunia pendidikan.
“Kita di sini untuk membangkitkan semangat adik – adik kita. Setelah kegiatan ini, diharapkan tragedi ini nanti tidak terjadi lagi. Besar harapan kami, agar mereka para siswa untuk saling menjaga persahabatan,” katanya. (nng/isn)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry