MEMBARA: Rumah tahanan Klas II A Jambi ini rusuh. Ratusan napi unjukrasa dengan membakar bangunan mereka protes aksi razia narkoba petugas. Untungnya tidak ada yang kabur. (FT/tribunnews)

JAKARTA | duta.co – Maunya razia narkoba, tetapi, hasilnya malapelata. Itulah yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Jambi. Kerusuhan tak terelakkan. Keributan terjadi Rabu (01/03/2017) tengah malam. Beberapa kali terdengar suara tembakan dalam kerusuhan tersebut.

Dalam pantauan wartawan detikcom dari lokasi, suasana di Lapas Klas II A saat itu, benar-benar mencekam. Unjuk rasa para napi itu berlangsung anarkis. Ada yang sampai membakar bangunan tahanan dan koperasi.

Saat itu juga,  sebanyak 300 petugas gabungan dari Polda Jambi, Korem 042 Jambi dan Polresta Jambi langsung turun lokasi, berjaga dan mengondisikan situasi. Menurut informasi, kerusuhan terjadi karena tahanan menolak untuk dirazia narkoba. Ini menandakan bahwa,  peredaran narkoba sudah meraja lela di rumah tahanan.

Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani, mengatakan, bahwa, faktornya memang banyak. Di antaranya kondisi tahanan di LP tersebut melebihi kapasitas (over capacity). Pihaknya belum mencium adanya peredaran narkoba.

“Itu karena di dalam lapas over capacity. Seharusnya diperuntukkan untuk 300 warga binaan, faktanya ada 1.726 warga binaan di LP tersebut,” kata Brigjen Pol Yazid Fanani, Kamis (2/3/2017).

Yazid mengatakan, situasi tahanan yang melebihi kapasitas tersebut berimplikasi terhadap masalah lainnya yang terkait dengan sarana dan prasarana.

“Kondisi over capacity itu berimplikasi pada sarana dan prasarana yang terbatas. Ini kan akumulasi dari masalah yang kelebihan kapasitas,” katanya.

Dikatakan Yazid, akibat kapasitas yang tidak memadai itu, pelayanan menjadi terganggu. Napi pun berunjuk rasa menuntut pelayanan yang baik.

“Jadi tadi sore, napi melakukan unjuk rasa yang berakhir dengan melakukan pembakaran,” kata Yazid. (dtc)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry