dr Bariah Ideham, MS,Sp ParK – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

TOXOPLASMOSIS adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit toxoplasmosis gondii. Prevalensinya sangat bervariasi tergantung distribusi kucing yang merupakan hospes definitif, keadaan sanitasi lingkungan atau perorangan,kondisi sosial dan kebiasaan seseorang.

Di Indonesia ,penelitian tes IHA menunjukkan 2 -51% seropositif. Kucing sebagai hospes definitif sangat berperan pada penularan toxoplasmosis, karena kucing yang terinfeksi akan memproduksi ookista yang merupakan bentuk infektif bagi manusia dan mamalia lain.

Ookista yang keluar bersama tinja kucing mencemari tanah,dapat mengakibatkan penyebaran infeksi pada manusia dan hewan ternak.bila ternak ini terinfeksi dapat menjadi sumber penularan bila daging atau susunya dimakan atau diminum mentah atau setengah matang.

Info Lebih Lanjut Buka Website Resmi Unusa

Siklus hidup toxoplasma gondii ada 2 fase,fase intestinal dan fase jaringan. Fase intestinal terjadi pada hospes definif yaitu kucing menghasilkan ookista.

Fase jaringan terjadi pada manusia, mamalia dan unggas menghasilkan trofozoit dan kista jaringan, yang berisi bradizoit ditemukan pada organ tubuh,paling sering dijumpai di otot bergaris,otot jantung dan otak. Penularan toxoplasmosis terjadi secara kongenital (bawaan) dan didapat (acquired).

Toxoplasmosis kongenital,penularannya melalui plasenta .Bila infeksi pada awal kehamilan (trimester I)resiko terhadap janin lebih berat, dapat menimbulkan cacat kongenital seperti chorioretinitis,retardasi mental,gangguan syaraf,hidrosefalus.

Toxoplasmosis didapat (acquired) terjadi karena makan daging hewan ternak (sapi, kambing,domba) yang terinfeksi dimasak kurang matang misal sate,steak .

Termakan ookista yang mengkontaminasi sayuran/lalapan ,makanan,minuman dan alat makan oleh vektor mekanis lalat dan lipas.

Minum susu yang mengandung trofozoit ,makan telur yang mengandung parasit dimakan mentah atau setengah matang.

Melalui Tranplantasi Organ

Toxoplasmosis didapat biasanya bersifat asimtomatis ,hanya 10 – 20 % menunjukkan gejala klinis berupa pembesaran kelenjar , demam ,lesu , nyeri otot, kemerahan pada kulit dan gangguan mata (chorio retinitis).

Pencegahan infeksi toxoplasmosis perlu dilakukan terutama mencegah toxoplasmosis kongenital yang dapat menyebabkan abortus,cacat pada janin.

Cara pencegahan toxoplasmosis dilakukan dengan :

– Tidak makan daging setengah matang.

– Tidak makan telur mentah atau setengah matang.

– Mencuci tangan dan peralatan masak untuk memotong dan memasak daging.

– Cuci tangan setelah berkebun.

– Cuci buah- buahan dan sayuran.

– Timbun tinja kucing dengan tanah dan siram dengan air panas agar ookista mati.

– Hindari makanan dan minuman kontak dengan lalat dan lipas.

– Jangan mencium atau menggendong anak kucing yang kemungkinan bulunnya terkontaminasi ookista.

– Skrining toxoplasmosis selama kehamilan. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry