Eko Pamuji, GM Koran Duta Masyarakat, Sekretaris PWI Jatim. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – General Menager (GM) HU Duta Masyarakat, Drs Eko Pamuji M.I.Kom, menyambut baik keseriusan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang akan mengusut tragedi pemborgolan Pemimpin Redaksi Koran Duta Masyarakat, Mokhammad Kaiyis, pada Rabu (13/11/2019) lalu.

“Kita apresiasi keseriusan Kompolnas, kalau benar mengusut kasus tersebut. Sebagai orang media, kami tidak ingin citra polisi dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” jelas Eko Pamuji, kandidat doktor ilmu politik dan komunikasi FISIP Unair Surabaya, Rabu (11/12/2019).

Menurut Eko, kasus-kasus seperti ini, biasanya menguap begitu saja. Karena itu, rakyat kecil enggan mempersoalkan, apalagi melaporkan kelakuan oknum polisi tersebut. Padahal, dampaknya, sangat luar biasa. Citra polisi itu bisa runtuh lantaran kelakuan oknum yang tidak terkendali.

“Kompolnas adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Perpres dan bertanggungjawab kepada presiden, mestinya, mampu dan ikut bekerja keras menyelamatkan institusi Polri. Selain itu, kerja Kompolnas menjadi bagian penting dari perlindungan terhadap rakyat,” tegasnya.

Masih menurut Sekretaris PWI Jatim ini, kisah pemborgolan Pemred Duta Masyarakat itu sengaja ia sampaikan di depan acara Kunjungan Kerja (Kunker) Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti di  Mapolda Jatim, Selasa (10/12/2019). Saat itu, hadir beberapa tokoh Ormas, mahasiswa, LSM dan insan pers.

“Kendati berita pemborgolan Pemred Duta itu sudah viral di hampir seluruh media, tetapi, di depan Kompolnas, saya sampaikan kembali. Ini sebagai masukan, sekaligus bukti cinta kita kepada Polri,” tegas Eko.

Polisi bukan Satgas Partai

Masih menurut Eko, eksekusi GRAHA ASTRANAWA ini harus menjadi cacatan serius Kompolnas. Jangan sampai ada kesan, institusi Polri ini menjadi lembaga berbayar. Logika orang awam, tidak masuk akal jumlah pasukan yang dikerahkan untuk ‘merebut’ ASTRANAWA. Jumlahnya ribuan. Belum lagi turunnya ribuan satgas PKB. Dalam kondisi begitu, awak Duta yang ingin menyampaikan reasoning hukum tidak bisa.

Polisi ini ikut sibuk mengatur massa yang lalu lalang memindahkan barang, persis Satgas Partai. (FT/IST

“Karena yang dihadapi itu punggung polisi. Bahkan ada polisi yang ikut menjadi bagian dari kerja Satgas Partai (PKB). Sampai diteriaki: Anda ini polisi apa Satgas partai? Baru setelah itu minta maaf. Ini sudah off side, kelewatan. Semoga Kompolnas bisa mendongkrak citra polisi yang merosot di mata rakyat,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry