BANJARNEGARA | duta.co – Minat masyarakat untuk bergabung dengan organisasi Santri Gayeng Nusantara (SGN) sangat tinggi. Tidak hanya di tingkat kabupaten/kota saja, bahkan kepengurusan definitif terus terbentuk sampai tingkat kelirahan/desa.

Perkembangan itu menyusul pernyataan Panglima SGN sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen yang menegaskan bahwa SGN tidak berafiliasi dengan politik.

Selain Taj Yasin, satement tersebut juga diucaplan Ketua SGN Jawa Tengah, KH Muhammad Chamzah Hasan dalam pertemuan SGN Jawa Tengah bagian selatan yang dihadiri 9 Kabupaten di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, Kamis (7/10/2021) sore.

“Pertemuan ini sebenarnya ingin menegaskan bahwa SGN tidak memiliki afiliasi politik dengan partai apapun. Kemudian, kami ingin menata organisasi dengan rapi, namun responnya cukup tinggi ternyata. Bahkan ada yang mengusulkan Gus Yasin maju sebagai gubernur,” kata Gus Chamzah, sapaan akrabnya.

Gus Chamzah, sapaan akrabnya menambahkan, meskipun belum sepenuhnya solid, tetapi organisasi ini telah menjangkau hingga desa-desa dan aktif menggelar pertemuan. Pertemuan tersebut antara lain berupa pengajian rutin serta kegiatan sosial.

 

“Mulai sunatan massal, donor darah, berbagi sembako, pelatihan kewirausahaan dan banyak lagi yang lain. Ini tujuan kita, gerakan sosial kemanusiaan, bukan gerakan politik,” kata aktivis Pengurus Lembaga Wakaf PBNU ini.

Bentuk Pengurus

Senada, Sekretaris SGN Kabupaten Temanggung, Nur Ahsan, mengatakan aktifnya SGN menunjukkan dukungan yang besar terhadap Taj Yasin sebagai negarawan. Menurutnya, Taj Yasin dinilai sosok yang tepat untuk menjadi punggawa bagi gerakan sosial, keagamaan dan pengembangan wirausaha.

“Soal Gus Yasin dan pandangan politiknya itu silakan, tetapi sebagai santri kami nderek nyengkuyung (mendukung) program sosial kemanusiaan sebagaimana tujuan SGN itu ada. SGN bukan kelompok politik yang setelah pesta demokrasi lalu bubar. Ini kepentingannya jangka panjang,” ungkap pria yang pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) ini.

Semantara itu, Ketua SGN Banjarnegara, KH Hakim Annaisabury menambahkan, kepengurusan organisasi yang ia pimpin telah rutin menggelar pertemuan dan gerakan sosial. Bahkan setiap Senin mengadakan pengajian Yasin Fadhillah. Gerakan lain, ikut menyukseskan vaksinasi, donor plasma konvalesen, bagi sembako hingga pelatihan wirausaha.

“SGN sering identik dengan alumni Sarang (PP Al Anwar Sarang, Rembang), untuk itu kami bentuk kepengurusan dari berbagai pesantren agar tidak selalu identik dan perkembangannya menjadi lebih mudah. Alhamdulillah ini sudah jalan dan berhasil baik,” tandasnya. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry