JAKARTA | duta.co – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) membenarkan pegawainya ditangkap oleh KPK Jumat 26 Mei 2017 sore. Pegawai yang ditangkap adalah 2 orang auditor dan 1 orang staf.
“Inisial R dan AS. Satu lagi Y (staf),” kata Sekjen BPK Hendar Ristriawan di Kantor BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2017).
Hendar mengatakan penangkapan dilakukan pada pukul 15.12 WIB. Saat itu petugas KPK menuju salah satu ruang auditor untuk menangkap yang bersangkutan.
“Kemudian jam 17.08 WIB, 2 orang auditor BPK dibawa KPK dan 1 staf dibawa ke KPK. Sampai jam ini, saya masih menunggu, berita lebih lanjut dari KPK tetapi besok sore saya mendapat informasi dari KPK akan dilakukan konpres dan juga dari BPK juga akan turut serta dalam konpres itu,” ungkapnya.
Tiga orang itu berkantor di ruangan yang berdekatan. “Yang bersangkutan masuk di auditorat utama keuangan negara III,” tambahnya.
Belum diketahui pasti terkait apakah penangkapan tersebut. Selain itu, belum diketahui pula berapa uang yang disita KPK terkait penangkapan itu.
Selain menangkap dua auditor dan satu staf BPK, penyidik KPK juga melakukan penggeledahan di kantor auditor negara itu. Penggeledahan masih berlangsung hingga malam hari.
“KPK kan masih ada di sini juga jadi ruangan itu lagi kita sterilkan,” kata Kabiro Humas BPK Yudi Ramdan Budiman di kantornya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Ramdan mengatakan, BPK menghormati proses hukum yang dilakukan KPK. BPK akan menunggu lebih lanjut pernyataan pers dari KPK.
Lantai mana yang digeledah KPK? Yudi belum mau membuka informasi. Menurutnya, itu merupakan bagian yang rahasia.
“Itu ada di lantai yang terkait dengan auditor utama. Lantai nggak boleh disebutin karena itu ada dokumen pemeriksaan,” ujar Yudi.
KPK belum buka suara soal detail operasi tangkap tangan yang dilakukan pada siang tadi itu. Kabarnya, kasus ini terkait dengan suap dari pejabat Kemendes untuk auditor BPK perihal status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).* det, hud
