Gubernur Khofifah didampingi Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto memberikan penghargaan pada kepala daerah dalam acara East Java Invesment Leaders Forum Award 2023 selama dua hari yakni Rabu (1/2/2023) dan Kamis (2/2/2023). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co –  Capaian investasi pada 2022 lalu di Jawa Timur sebesar Rp 110,3 triliun. Angka itu meningkat dari target yang ditetapkan sebesar Rp 80 miliar. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (2/2/2023).

Gubernur Khofifah mengatakan investasi yang tercapai melampaui target itu berkat sinergi dari berbagai pihak terutaka para kepala daerah. Juga ada sinergi dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta perguruan tinggi. “Investasi tumbuh positif,  makin tumbuh inklusud untuk mengurangi kemiskinan,” ujar Khofifah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan BI ingin sekali mengakselerasikan pertumbuhan investasi agar lebih inklusif bukan hanya untuk hal yang konsumsi tapi juga lebih menyasar ke produksi.

“Kita akan beri solusi atas masalah-masalah yang dihadapi agar Pemprov Jatim bisa mencapai target investasi yang ditetapkan,” kata Budi.

Budi menilai, menggaet investasi baik lokal maupun asing memang tidak mudah. Terkadang ada kendala yang dihadapi terutama bagi investor. “Misalnya ada aturan yang belum sinkron antara proyek yang satu dengan yang lain dan sebagainya,” ungkap Budi.

Dikatakan Budi, salah satu upaya yang dilakukan BI untuk mendorong investasi  dengan menggelar acara  East Java Investment Leaders Forum Award 2023 selama dua hari yakni Rabu (1/2/2023) dan Kamis (2/2/2023).

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Muslimin Anwar mengatakan acara itu digelar untuk memacu pemerintah daerah yang ada di Jawa Timur untuk berpacu meningkatkan investasi.

“Ini niat baik BI dan Pemprov Jatim untuk bisa merealisasikan target investasi sehingga perekonomian bisa meningkat juga,” kata Muslimin.

Diakui Muslimin, di tengah tantangan global dan domestik yang terjadi, Provinsi Jawa Timur perlu mencari pendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih berkelanjutan. Supaya pemulihan pasca pandemi Covid-19 bisa berlangsung cepat.

Dikatakan Muslimin. ke depan tantangan semakin besar. Karena nantinya akan dihadapkan pada tantangan global dan lokal yang sangat mempengaruhi langkah untuk berinvestasi. Hal itu diperkirakan dapat menahan pertumbuhan ekonomi.

“Karena itu perlu usaha bersama terutama melalui peningkatan investasi di daerah agar sektor dan komoditas unggulan bisa berkembang,” tukasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry