AKRAB : Forum Wartawan Pamekasan dan Dewan Pers pusat siap berkolaborasi gelar literasi di Madura. (duta.co/habib)

JAKARTA | duta.co – Forum Wartawan Pamekasan (FWP) didampingi Ketua PWI setempat mengadakan kunjungan khusus ke Sekretariat Dewan Pers di Jakarta, Selasa (9/01/2024).

Dalam kunjungan ini, rombongan FWP  diterima Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Totok Suryanto berserta sejumlah staf Dewan Pers.

Ketua FWP Ongky Arista dalam pengaduannya mengatakan, ada beberapa oknum yang mengaku wartawan, hingga kemudian mengintimidasi narasumber untuk mendapatkan sejumlah uang.

“Efek dari kejadian tersebut sangat merugikan dan merusak marwah para wartawan yang bekerja secara profesional dan sesuai dengan kode etik jurnalistik,” kata ongky.

“Hal ini juga yang menjadi kegelisahan kami, bahkan beberapa narasumber malah cuek dan enggan memberikan konfirmasi karena perilaku oknum wartawan tersebut, jelas ini sangat merugikan kami,” tambahnya.

Ongki berharap kunjungannya ke Sekretariat Dewan Pers bisa menambah wawasan kejurnalistikan para awak media yang tergabung dalam FWP.

Ongky berkomitmen, FWP akan tetap menjadi salah satu organisasi wartawan lokal di Pamekasan yang tetap menjaga marwah wartawan serta mampu menaati kode etik jurnalistik.

“Hal ini yang kami jaga, bahwa jangan sampai salah satu dari anggota FWP ini justru bertindak seolah preman yang menakut-nakuti narasumber,” ujarnya.

Ongky mengungkapkan, kedatangan FWP ke Sekretariat Dewan Pers dalam rangka belajar verifkasi dan sertifikasi wartawan. Selain itu, dirinya juga menyampaikan beberapa polemik tentang kinerja pers di Pamekasan, banyaknya oknum wartawan ‘nyambi’ LSM, hingga ketidak tahuan masyarakat soal tugas utama wartawan.

“Semoga nantinya, Dewan Pers bisa menyambangi Pamekasan untuk bisa memberikan pencerahan pada masyarakat tentang peran dan fungsi pers sebenarnya,” pungkasnya.

Ketua Komisi Hubungan Antar lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Totok Suryanto, berjanji akan menggelar literasi di Madura untuk memberikan pencerahan pada masyarakat agar tidak menyamaratakan wartawan gadungan dengan wartawan yang profesional.

Dijelaskannya, Dewan Pers memang memiliki program literasi ke daerah-daerah setiap tahun.

“Orang menganggap wartawan perilakunya seperti itu. (Jadi) salah satu agenda kami, literasi di Madura,” janjinya saat menemui rombongan FWP.

Dengan begitu, Totok juga berharap, anggota FWP menjaga independensi wartawan, agar citra wartawan yang profesional tidak tercoreng serta tidak memunculkan stigma buruk pada kerja wartawan.

“Pers itu profesi mulia, jangan sampai tercoreng dengan kelakuan wartawan gadungan,” tegasnya. bib

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry