MINTA DUKUNGAN: Sholihin GP (kiri) dan Anton Charliyan di kediaman tokoh Jawa Barat tersebut, Selasa (17/1/2017). (IST)
MINTA DUKUNGAN: Sholihin GP (kiri) dan Anton Charliyan di kediaman tokoh Jawa Barat tersebut, Selasa (17/1/2017). (IST)

BANDUNG | Duta.co – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anto Charliyan mengujungi mantan gubernur pertama Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara di kediamanya, Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung, Selasa (17/1/2017). Kunjungan ini dalam rangka meminta saran dan dukungan demi menjaga kondusivitas Jawa Barat.

Irjen Anton tiba di kediaman tokoh penting Jabar itu pukul 08.00 WIB tadi pagi. Mereka berbincang-bincang hingga pukul 10.00 WIB. Anton mengatakan, kunjungan ke rumah Solihin GP atau akrab dipanggil Mang Ihin ini dalam rangka silahturahmi.

Selain itu, dia juga meminta restu dalam melaksanakan tugas-tugasnya di Jawa Barat. Sebagai anak muda, dirinya merasa perlu melakukan silahturahmi dengan tokoh di Jawa Barat. “Saya juga meminta saran. Jawa Barat harus aman dan jangan sampai dirusak,” ujarnya tanpa menyebut apa maksud pernyataannya.

Sekacar catatan duta.co, Jumat (13/1/2017) dinihari, sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) –Ormas binaan Anton Charliyan– di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibakar kelompok massa. Sejumlah anggota FPI diamankan dan diproses hukum dalam peristiwa itu.

Diduga, itu adalah aksi balas dendam FPI atas rangkaian kekerasan kepada massa FPI seusai demo di Polda Jabar mengawal Rzieq Shihab yang diperiksa soal penistaaan Pancasila. Antara lain, mobil Innova masa FPI dilempar batu hingga pecah kaca belakangnya. Selain itu, kader FPI yang makan di warung Ampera Bogor dikeroyok anggota Ormas yang menurut FPI adalah GMBI. Namun, Anton Chaliyan membantah anggota GMBI yang mengeroyok, tapi anggota Ormas lain.

Kembali ke kunjungan Anton Charliyan ke rumah Mang Ihin, tokoh masyarakat Jabar itu menyampaikan perlunya menjaga situasi yang kondusif di Jawa Barat. Bila ketidaknyamanan yang ada saat ini dibiarkan, maka Jawa Barat akan tidak aman.

“Kalau riak ini dibiarkan keyakinan saya bisa kembali ke zaman waktu Jabar tidak aman, dulu zaman melawan Belanda, saya kira tidak mau ke arah itu. Beberes itu jawabannya,” kata Mang Ihin.

Mang Ihin siap mendukung langkah Anton dalam upaya menindak segala hal yang bertentangan dengan hukum. “Tidak ada akhir, kepentingan negara dan bangsa di atas segala-galanya,” katanya.  Kedua tokoh tersebut meminta dukungan masyarakat Jawa Barat untuk taat pada hukum. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry