KEDIRI|duta – Seiring perkembangan Kediri penuh dinamika, maraknya tempat penginapan, rumah kost dan hotel justru memudahkan melakukan perzinaan atau mesum. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi para penegak hukum bersama pemerintah daerah untuk mengembalikan nama baik Kediri. Seiring gencarnya Satpol PP Kota Kediri menggelar razia pada rumah kost, Polres Kediri Kota telah membongkar jaringan prostitusi online. Hal ini disampaikan AKBP Miko Indrayana, Kapolres Kediri Kota atas diamankan pasangan suami istri yang telah menjalankan usaha ini sejak Tahun 2018 di Aula Rupatama Polres Kediri Kota.
“Pasangan Suami istri terlibat terlibat kasus tukar pasangan Swinger, warga Desa Grogol diringkus dari sebuah penginapan di Kediri. Sejak tahun 2018 menawarkan layanan melalui akun facebooknya. Apabila ada yang berminat maka harus membayar dengan sejumlah uang. Keduanya dijerat Pasal 296 KUHP dengan ancaman hukum penjara 1 tahun 4 bulan, mempermudah orang lain melakukan tindakan cabul,” terang AKBP Miko kemarin.
Pasangan suami istri (pasutri) ini diringkus saat bersama 3 orang lainnya, terlibat kasus prostitusi online. Keduanya dibekuk petugas dari sebuah penginapan di Kediri pada 5 Agustus kemarin. ‘Terbongkarnya kasus tersebut bermula dari patroli Ciber Satreskrim pada Bulan Juli lalu. Tersangka suami istri menawarkan layanan berganti pasangan atau threesome di akun facebook. Apabila ada yang berminat mereka akan memberikan layanan tersebut dengan bayaran berbeda antara 700 ribu hingga 800 ribu,” kata Kapolres Kediri Kota.
Pengakuan tersangka ini, telah melakukan sejak tahun 2018 di Jakarta, kemudian tahun 2019 kemudian berpindah ke Kediri dan melanjutkan aktifitas yang sama. “Pengakuannya motif masalah ekonomi, namun pihak penyidik tetap akan melakukan pemeriksaan tambahan. Mereka mengakui memiliki komunitas di Jakarta, namun tidak ada komunitasnya di Kediri,” imbuh AKBP Miko. (nng)
