MALANG | duta.co – Baru berumur tiga tahun, tapi Annasya Silmi Pratama sudah mencuri perhatian. Dalam Kejuaraan provinsi (Kejurprov) Jatim olahraga beladiri Wushu, ia sudah menunjukan talenta hebatnya.

Hal tersebut disampaikan oleh pelatih Wushu dari sasana Wushu Lima Benua, Rosalia. Menurutnya Annasya memiliki rasa keberanian yang kuat untuk tampil di depan umum. Serta ia menilai mentalnya sudah siap untuk unjuk talenta yang diikuti 90 atlet ini.

“Semangat dan rasa percaya diri yang kuat ada di diri Annasya yang patut diacungi jempol,” ungkap Rosalina, Sabtu (18/11).

Annasya sendiri baru berumur tiga tahun lima bulan. Ia berlaga di kategori Wu Bu Quan D2 yang semestinya bisa diikuti anak usia 6-9 tahun. Kejurprov Wushu ini digelar di GOR Ken Arok Kota Malang, dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Malang, Baihaqi SPd MSi.

Diakui oleh sang pelatih, secara teknik gerakan Annasya belum begitu menguasai. Namun keberanian untuk tampil yang mesti diapresiasi.

Sasana yang dipimpinnya ini memang getol mencetak atlet muda Wushu. Bahkan atlet termuda yang pernah ia hantarkan meraih juara, umur 4 tahun di kelas Nanjien.

Annasya Silmi Pratama sendiri merupakan putri pertama dari pasangan Erlan Anugrah Pratama dan Lirasati Sadikaningtya. Keduanya bukanlah atlet Wushu, dan bahkan tidak mengenal jenis bela diri ini. Namun sebagai orangtua mereka selalu mendukung bakat si anak.

“Awalnya Annasya menonton Youtube, kemudian tanpa sengaja melihat Lindswell Kwok dan terus ngikuti gerakannya,” urai Lirasati, Ibunya.

Lindswell Kwok sendiri merupakan atlet wushu taolu paling terkenal. Ia atlet andalan Indonesia di Asean Game yang kini memeluk agama Islam. Hingga dikenal sebagai ratu Wushu dari Indonesia.

Annasya menunjukan kegemarannya berlatih Wushu sejak umur dua tahun. Hingga kemudian orangtuanya berinisiatif memasukannya di sasana Wushu.

Lirasati mengakui, diawal mengajari gerakan Wushu sedikit mengalami kesulitan, lantaran masih terlalu kecil. Namun berkat ketelatenan kedua orangtua serta pelatih, berbagai gerakan kini sudah dapat ditirunya.

“Di rumah kami setelkan lagi gerakan yang telah diajarkan pelatihnya,” ucap Lira.

Saat ini yang terpanting menurutnya membuat Annasya benar-benar menggemari Wushu dahulu. Ia juga ingin menyalurkan bakat si anak yang dikenal lincah lagi banyak gerak ini.

“Kami cuma berupaya mengarahkan saja, tanpa memasang target apapun pada Annasya,” tutup Lira, menyudahi.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry