SURABAYA | duta.co – Bertahun-tahun PKR (Partai Kedaulatan Rakyat) membangun kekuatan arus bawah (grassroots) demi ikut Pemilu 2024. Tetapi, meski memiliki kepengurusan di hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota, faktanya, PKR gagal menjadi peserta Pemilu 2024.

“Kita ambil hikmahnya. Karena seluruh lini sudah kita ikuti. Prasyarat sudah kita penuhi. Termasuk menyoal ke Bawaslu, DKPP terhadap kebijakan KPU. Tetapi, faktanya, semua jalan buntu. Kita mafhum, ini jalan politik. Tetapi, yang menjadi ganjalan, betapa besar ongkos di sektor politik. Ini amat memprihatinkan,” demikian Sigit Prawoso, SPd, Sekretaris Jenderal PKR, kepada duta.co, Jumat (12/5/23).

PKR memang tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024. “Ya! Itu dengan terpaksa kita terima. Cuma jalan terjal ini ternyata menguras ‘bahan bakar’, ini cukup membuat PKR ‘babak belur’. Kita mohon maaf kepada Cak Anam, mantan Ketua Umum PKNU yang sudah memberi jalan lebar,” tambah Sigit.

Kondisi ‘babak belur’ PKR ini menjadi perhatian para pengacara. H Tjetjep Mohammad Yasien, SH MH, siap membantu segala kesulitan PKR. Apalagi ‘jejek’ pengeluaran bahan bakar itu jelas. “Kami siap membantu, dan gratis. Ini demi masa depan demokrasi di Indonesia,” tegas Gus Yasien panggilan akrabnya.

Gus Yasien (kanan) dan Cak Anam (Drs H Choirul Anam). (FT/MKY)

Pengacara senior di Surabaya ini berjanji akan memberikan waktu dan tenaga secara sukarela. “Kita akan bantu, dan PKR tidak perlu keluar duit. Demi masa depan demokrasi, kami siap menyisir ‘jejek’ terjal yang telah dilalui PKR,” terangnya.

Siap Bongkar Satu-satu

Komitmen yang sama datang dari Andi Mulya SH, MH. Pengacara muda yang tergabung dalam LBH Astranawa (bintang sembilan) ini, siap mengorbankan tenaga dan pikiran.

“Saya pribadi kasihan melihat perjalanan partai baru, seperti PKR. Tidak berlebihan kalau mereka mengaku ‘babak belur’. Sekarang tinggal menunjuk mana saja yang bisa kita selesaikan,” tegas Andi kepada duta.co.

Andi Mulya, SH, MH

Lelaki yang tinggal di Kawasan Ampel, Surabaya ini mengaku sedang mendapat banyak keluhan. Bahkan tahap penyelesaian terkait kesulitan para politisi menagih duitnya yang terlanjur diserahkan kepada oknum.

“Memang sulit. Kecuali ada jejak. Kita akan bantu, dan tanpa harus mengeluarkan biaya. Ada  bukti, jejak, kita bongkar satu-satu,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry