Malang | duta.co – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (Kampus ABM) menggelar simposium nasional. Animo peserta cukup tinggi, dimana pendaftarnya mencapai 250 Perguruan Tinggi. Dengan mengangkat materi yang aktual, tentu saja hal ini mendapat banyak apresiasi.

Salah satu peserta yang mengacungi jempol gelaran simposium ini Rektor Institut ASIA Malang, Risa Santoso BA MEd. Menurutnya, materi yang dibahas dalam konfrensi ini sangat berhubungan erat dengan banyak kondisi. Terutama yang terjadi di perguruan tinggi dan juga terkait lingkungan.

“Saya sangat tertarik, dan menyimak betul-betul materi yang disampaikan. Paling menariknya adanya fakta bahwa 60 persen investasi di Indonesia mengarah pada sektor minyak fosil,” ungkapnya.

Simposium nasional ini sendiri mengambil tempat di aula Pasca Sarjana UIN Maliki, Kamis (02/05).  Dengan peserta yang mencapai 200 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Animo pendaftar cukup tinggi, hingga mencapai 250 kampus.

Kegiatan ini mengambil tema ‘Menavigasi Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia di Era Antroposen’. Tajuk ini diambil lantaran dampak perilaku manusia terhadap lingkungan cukup mengkhawatirkan. Simposium nasional ini melibatkan tujuh anggota konsorsium perguruan tinggi di Indonesia dan Eropa.

Risa Santoso lebih lanjut menyatakan, dalam pemikirannya sudah banyak yang berpindah ke energi terbarukan. Tetapi ternyata kenyataanya masih jauh.

Dengan fenomena ini, menurutnya perguruan tinggi tentu harus mengambil sikap untuk mendukung keberlangsungan lingkungan hidup. Dimana kampus menjadi salah satu sumber utama dalam mendidik generasi untuk lebih sadar mengenai lingkungan beserta segudang permasalahannya.

“Saya berharap, materi dalam simposium ini dapat memperkuat kampus dalam mendorong kesadaran generasi muda untuk peduli lingkungan,” pungkasnya.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry