Ketua DPC Peradin Lamongan, Nihrul Bahi Al-Haidar SH saat beri ksterangan pada awak media, pada Senin (9/1) sore.

LAMONGAN | duta.co – Terkait adanya peristiwa pembacokan oleh orang tak dikenal yang menimpa pengacara Ahmad Umar Buwang, sejumlah pengacara kawakan di Lamongan mendatangi Polres Lamongan, Senin (9/1) sore.

Kedatangan para pengacara tersebut untuk meminta kepada pihak Polres Lamongan agar kasus pembacokan yang melibatkan anggota Peradin Lamongan ini dikawal dengan khusus dan pelakunya segera ditangkap.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradin Lamongan, Nihrul Bahi Al-Haidar mengatakan, korban ini adalah pengurus DPC Peradin Lamongan. Sesuai instruksi dari DPP Peradin Pusat juga diinstruksikan kepada DPW Peradin di Jawa Timur.

“Agar kasus pembacokan yang melibatkan anggota Peradin Lamongan ini dikawal secara khusus. Kemudian dalam proses pengawalan ini kita berkoodinasi dengan pihak aparat yang berwajib, dalam hal ini adalah Polres Lamongan,” ucap Gus Irul panggilan akrabnya di kantornya usai dari Polres Lamongan.

Menurut Gus Irul, proses ini hendaknya bisa dilakukan secepat mungkin dan juga ditemukan siapa pelakunya dan motifnya apa. Karena sampai hari ini, kata dia, banyak beredar asumsi-asumsi yang ada di daerah terkait peristiwa pembacokan ini.

“Ada yang mengasumsikan perguruan, politik, maupun penanganan perkara yang saat ini sedang ditangani oleh korban. Maka kami meminta kepada aparat Kepolisian Polres Lamongan agar secara cepat efesien mengungkap siapa pelaku sebenarnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Gus Irul, apakah nanti ada tim khusus yang berasal dari para pengacara di Lamongan untuk pencari fakta-fakta sebenarnya sesuai dengan instruksi dari Peradin Pusat.

“Ini kita ini sudah menelurusi dan hasilnya nanti akan kita kolaborasikan dengan pihak Kepolisian Polres Lamongan. Berkenaan dengan data atau fakta yang ada di lapangan kemudian kita satukan dengan penyidik,” katanya.

Untuk progres hari ini, imbuh dia, sesuai kemarin yang disampaikan dari pihak Polres masih melakukan penyelidikan di titik-titik tersebut di beberapa titik, yang bisa menunjukan gambaran pelaku lebih jelasnya dari mana.

“Tetapi, yang jelas pelaku ini sangat profesional, dimana dalam proses pembacokan ini tidak ditemukan nopol kendaraannya, dalam proses pembacokan ini pelaku juga memakai masker, sehingga mungkin sangat sulit,” tutur Gus Irul.

Namun demikian, ia sangat percaya kepada penyidik dalam hal ini aparat kepolisian untuk mengungkap hal yang sebenarnya, termasuk pelaku ada berapa orang dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

Saat ini, sambung Gus Irul, pihaknya belum berani berasumsi kemana-mana, karena dari korban sendiri masih belum bisa mendapatkan informasi yang sedetail mungkin. Yang jelas para pengurus Peradin akan selalu berkoordinasi dengan korban.

“Dalam hal ini adalah poin penting, dalam artian poin penting terkait proses pembacokan ini apakah ada yang melatar belakanginya. Nah, entah itu dari kasus yang ada atau mungkin dari persoalan yang lain. Cuma hari ini kita koordinasi dengan pihak korban,” tandasnya. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry